![](https://uinsa.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/WhatsApp-Image-2024-10-11-at-19.03.19-1024x577.jpeg)
Dalam sambutannya, Wafi menyampaikan bahwa kegiatan benchmarking ini merupakan langkah strategis bagi IAIN Madura dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa di kampus mereka. “Kami ingin belajar dari UIN Sunan Ampel yang telah dikenal memiliki program intensif bahasa yang unggul dan berhasil meningkatkan kompetensi bahasa asing mahasiswa secara signifikan,” ujar beliau.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UINSA, Dr. M.Budiono, M.Pd.I., yang menerima kunjungan ini, memberikan paparan terkait dengan program intensif bahasa yang sudah berjalan di UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa program ini dirancang sebagai bagian dari persiapan mahasiswa baru dalam menghadapi tantangan akademik dan globalisasi. Setiap mahasiswa wajib mengikuti program intensif bahasa Arab dan Inggris selama satu tahun pertama dengan berbagai metode pengajaran yang modern dan berorientasi pada penguasaan empat keterampilan bahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis).
Selain itu, UIN Sunan Ampel Surabaya juga memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran bahasa, seperti penggunaan aplikasi pembelajaran bahasa daring, pengembangan materi digital, serta kolaborasi dengan lembaga internasional dalam penyelenggaraan tes kemampuan bahasa. “Kami berharap bisa memberikan inspirasi dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan program bahasa yang efektif dan efisien,” tambah Dr. Budi. Kunjungan di akhiri dengan tanya jawab teknis terkait program, penjadwalan dan tata kelola program secara komprehensif.