Berita

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) kembali menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Dua dosen FISIP UINSA, Dr. Aniek Nurhayati, M.Si. dan Noor Rohman, MA., baru-baru ini telah berpartisipasi dalam sebuah konferensi bergengsi AAS-in-Asia 2024. Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Association for Asian Studies di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 9-11 Juli 2024 silam.

Konferensi bertema “Asia Global” ini menghadirkan para scholars dari seluruh dunia untuk mengeksplorasi peran Asia dalam konteks global. Sepanjang sejarah, Asia telah menjadi titik temu peradaban dunia. Di era modern ini, pengaruh Asia semakin nyata dengan perkembangan industri otomotif Jepang, K-pop, film Bollywood, hingga Inisiatif Jalur Sutra Baru Tiongkok, yang menunjukkan bagaimana Asia kian berperan penting dalam dinamika global. Selain itu, diaspora Asia juga semakin memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan global, dan migrasi ke Asia menciptakan dinamika baru di dalam kawasan.

Di tengah tantangan abad ke-21 seperti krisis demokrasi, dampak neoliberalisme, revolusi digital, dan krisis lingkungan, Asia hadir dengan keragaman dan kompleksitasnya. Kondisi ini memerlukan pendekatan inovatif untuk memahami Asia sebagai konsep, metode, dan kerangka kerja baru.

Dalam konteks ini, dua dosen perwakilan FISIP UINSA mempresentasikan makalah mereka dengan judul “Surabaya, Indonesia: New Development of Grassroots State-Organized Women’s Apparatus for Delivering Public Good Services” pada panel “The Politics of Public Goods Provision in Urban Southeast Asia: Evolving Patterns in Malaysia, Indonesia and the Philippines.”

“Presentasi kami menyoroti peran penting Kader Surabaya Hebat dalam penyelenggaraan pelayanan publik di tingkat akar rumput,” jelas Dr. Aniek. “Kami menemukan bahwa efektivitas pelayanan publik tidak hanya bergantung pada elit pimpinan birokrasi pemerintahan, tetapi juga pada organisasi-organisasi sayap perempuan yang berfungsi sebagai ‘alat pemerintahan’.”

Selain presentasi, para dosen FISIP UINSA juga memanfaatkan kesempatan dalam konferensi ini untuk menjalin networking dan membahas rencana penelitian kolaboratif serta program visiting lecturers dengan para akademisi internasional. Hal ini sejalan dengan upaya lembaga dalam mengembangkan program-program internasional seperti PKM dan International Student Mobility, yang belum lama ini juga telah berhasil diinisiasi oleh FISIP UINSA. Di samping itu, keikutsertaan dosen FISIP UINSA dalam forum internasional seperti ini sangat penting untuk meningkatkan visibilitas dan pengakuan internasionalnya.

Partisipasi dosen-dosen FISIP UINSA dalam konferensi internasional seperti ini diharapkan dapat memperkuat posisi FISIP UINSA dalam peta akademik global, dan membuka peluang kolaborasi internasional yang lebih luas di masa mendatang. (AN/WD)