BUKA REMBUK NASIONAL PERENCANAAN PTKIN 2023, REKTOR TEGASKAN MAJUNYA PTKIN BERAWAL DARI PERENCANA
UINSA Newsroom, Senin (13/06/2023); “PTKIN tidak akan pernah besar. PTKIN tidak akan pernah sukses. PTKIN tidak akan pernah berkinerja keren, jika perencanaan kita buruk,”
Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., bersama Koordinator Bagian Perencanaan Setditjen Pendis, Brain Tawazan, ST., serta Ketua Forum Perencana PTKIN se-Indonesia, Suhaimi, S.Ag., M.Pd., resmi membuka kegiatan Rembuk Nasional Perencanaan PTKIN Se-Surabaya tahun 2023 pada Selasa, 13 Juni 2023.
Bertempat di Hotel Platinum Surabaya, Rektor UINSA dalam sambutannya menegaskan tentang pentingnya perencanaan sebagai bagian dari upaya merealisasikan apa yang akan dilakukan. Dalam hal ini, Rektor menjelaskan, bahwa hakikat perencanaan adalah mencatat apa yang akan dilakukan dilakukan bukan tidak akan dilakukan.
“Merencanakan itu bukan diangan-angan. Merencanakan itu kongkrit. Tulis yang akan kamu lakukan. Nggak bisa diangan-angan,” ujar Prof. Muzakki dalam sambutan pada kegiatan Opening Ceremony.
Rektor menjelaskan, bahwa keberadaan Bidang Perencanaan khususnya di Perguruan Tinggi menjadi salah satu penentu suksesnya penyelenggaran Pendidikan. Namun demikian, intervensi kebijakan yang memastikan pengembangan kapasitas para perencana dinilai masih cukup lemah.
“Kelemahan instansi pemerintah, kalau perencananya itu tidak cekatan, tidak tanggap, tidak bisa membaca perkembangan situasi, apalagi tidak mengerti, saya bisa jamin jangan pernah berharap PTKIN maju jika para perencananya tidak cerdas,” terang Prof. Muzakki.
Karenanya, menjadi tugas pimpinan satker, menurut Rektor, melakukan pengembangan kapasitas perencana. Rektor pun mengajak kepada segenap peserta, agar menjadikan forum rembuk nasional sebagai sarana mitigasi setiap masalah yang dihadapi perguruan tinggi dan mencari solusi. “Tidak ada PTKIN satu pun yang sukses jika pada level perencanaannya itu sudah menunjukkan kegagalan,” tegas Prof. Muzakki.
Lebih lanjut disampaikan Rektor, bahwa kecepatan regulasi tidak otomatis sebanding dengan hasil perencanaan. Terutama dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di pertengahan tahun anggaran. Sementara perencana dituntut menyusun perencanaan untuk tahun berikutnya. “Karena itu kemudian, butuh apa yang disebut dengan prinsip, fleksibilitas,” imbuh Prof. Muzakki.
Mengusung tema “Penguatan Regulasi dan Penganggaran Dalam Rangka Penyusunan Program Pendidikan Tinggi pada PTKIN yang SMART,” kegiatan ini dihadiri 215 pegawai yang menangani bidang perencanaan di 58 PTKIN Se-Indonesia. Rektor pun berharap, forum ini mampu menghasilkan kesepakatan dan kesepahaman dalam rangka pengembangan perguruan tinggi. (All/Humas)