Berita

BERI KULIAH UMUM UNTUK PARA NERS, INI PESAN WAREK III UINSA

UINSA Newsroom, Senin (26/02/2024); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menerima kunjungan dari Prodi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Yarsi Mataram pada Senin, 26 Februari 2024. Kunjungan sekaligus kuliah umum ini diisi langsung Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UINSA, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si., di Gedung Amphiteater Kampus A. Yani Surabaya.

Kunjungan sebanyak 72 Mahasiswa ini didampingi Dr. H. Zulkahfi, S.Kep., Ners., M.Kes., Ketua Stikes Yarsi Mataram. Dalam sambutannya, Ketua Stikes Yarsi menyampaikan, mengacu pada visi kampus bahwa mahasiswa Stikes Yarsi harus memiliki setidaknya dua karakter utama. Yakni memiliki nilai profesionalisme dan Keislaman.

“Sebelum anda masuk Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, jadi anda harus mampir dulu ke tempat ini (UINSA, red) karena untuk menguatkan secara spiritual. Bahwa Anda sebagai tenaga keperawatan pada saat memberikan pelayanan kepada pasien tidak hanya fokus kepada fisik saja,” ujar Dr. Zulkahfi.

Selain itu dijelaskan Ketua Stikes Yarsi, bahwa pelayanan keperawatan mengacu pada empat aspek, yakni Bio, Psyco, Social, dan Spiritual. Ia juga menegaskan, tujuan rangkaian kegiatan di Jawa Timur ini sekaligus menjadi sarana untuk memperluaas wawasan pada calon Ners dari Stikes Yarsi Mataram.

Senada dengan Ketua Stikes Yarsi, Wakil Rektor UINSA dalam paparannya menyampaikan bahwa landasan Keislaman sangat penting dimiliki para calon ners dalam bingkai profesionalisme profesinya. “Ini menjadi keunggulan yang luar biasa yang harus Anda darmakan, baktikan, khidmatkan,” ujar Prof. Muhid.

Lebih lanjut disampaikan Wakil Rektor UINSA bahwa nilai keislaman dalam pelayanan keperawatan menunjukkan profesionalisme. Nilai Keislaman tersebut, pertama, memiliki nilai keikhlasan yang lahir dari Iman dan Takwa. Kedua, Tanggung jawab. Ketiga, Kedisiplinan. “Profesional itu Islam, dan Orang Islam itu pasti profesional,” tegas Prof. Muhid.

Empat aspek pelayanan keperawatan, menurut Wakil Rektor UINSA, menjadi faktor yang juga penting dalam penyembuhan pasien selain aspek medis. Aspek lainnya adalah doa, sebagai salah satu kebiasaan positif bagi para ners. “Energi yang keluar dari doa-doa akan mempercepat penyembuhan, memberi rasa nyaman bagi pasien,” imbuh Prof. Muhid.

“Penting untuk dipegang oleh para calon ners menjadi perawat yang khoirun nas anfauhum linnas,” tukas Prof. Muhid. (All/Humas)

Redaktur: Nur Hayati
Foto: MN. Cahaya
Highlight: Rian