@Dakwah dan Komunikasi
Thursday, 30 June 2022
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya periode 2018-2022, Prof. Abdul Halim, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sosiologi Politik, Rabu (29/6) di Gedung Sport Center and Multipurpose. Prof. Halim menjadi Guru Besar ke-82 di UINSA.
Pada pengukuhan tersebut Prof. Halim menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “ADVOKASI SOSIAL NU: Paradigma Pembangunan Berbasis Kemaslahatan Universal”. Dia mengatakan bahwa Nahdhatul Ulama (NU) merupakan organisasi sosial keagamaan terbesar di dunia dan memiliki struktur yang berjenjang dari level desa hingga nasional. Basis massa yang besar menjadikan NU memiliki peran dan sumbangsih secara nyata dalam pembangunan bangsa.
Setiap bentuk advokasi sosial NU berorientasi pada kepentingan sosial, kebaikan bersama, dan nilai-nilai ideal yang lebih demokratis karena melibatkan kepentingan orang banyak. Advokasi sosial bersentuhan langsung dengan inti ajaran Islam sebagaimana yang tertuang dalam konsep maslahat dari Islam.
“Dalam advokasi sosial, yang terpenting adalah maslahat masyarakat menjadi paradigma yang dipegang teguh,” tuturnya.
Pria lulusan S3 Ilmu Sosial Universitas Airlangga ini juga memaparkan beberapa model advokasi NU. Salah satunya adalah yang terjadi pada masyarakat Dayak Sekadau Kalimantan Barat. Upaya yang dilakukan dalam berdakwah ini menggunakan model yang adaptif, akulturatif, dan humanis. Hal ini guna menyebarkan ajaran agama Islam secara damai dan dapat diterima di masyarakat tersebut.
Tindakan advokasi sosial dalam sudut pandang NU diwujudkan melalui kerja-kerja kemanusiaan sekaligus ibadah sosial yang diperintahkan agama dengan dasar pijakannya bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah.
“Advokasi sosial NU ini adalah dakwah bil-Hal, dakwah dengan tindakan nyata, bukan retorika atau wacana, dakwah dengan aksi bukan sekedar diskusi,” tegas Prof. Abdul Halim dalam akhir orasi ilmiahnya dan ditutup dengan ucapan terima kasih kepada para pihak yang senantiasa mendukung proses pencapaian gelar akademik tertinggi ini.