Berita


Dalam upaya mendukung transformasi pendidikan nasional, Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka pada 23 Agustus 2023. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi institusi dalam mempersiapkan para guru profesional yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap perubahan paradigma pembelajaran abad ke-21.

Workshop yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti oleh para dosen, pengelola, dan alumni PPG, serta praktisi pendidikan dari berbagai daerah. Dengan mengusung tema “Meneguhkan Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Nilai-Nilai Islam Rahmatan lil ‘Alamin”, kegiatan ini bertujuan membekali para pendidik dengan pemahaman konseptual dan keterampilan praktis untuk mengaplikasikan Kurikulum Merdeka secara efektif dan kontekstual.

Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan terbaru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang menekankan pembelajaran yang lebih fleksibel, berpusat pada peserta didik, serta berorientasi pada penguatan karakter dan kompetensi. Dalam konteks tersebut, UIN Sunan Ampel Surabaya melalui program PPG-nya merasa perlu untuk berkontribusi secara aktif, terutama dalam menyiapkan para guru profesional yang memiliki pemahaman komprehensif terhadap kurikulum tersebut.

“Sebagai lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam yang juga menjadi penyelenggara PPG, kami memiliki tanggung jawab moral dan akademik untuk memastikan bahwa para lulusan kami memiliki kesiapan dalam menjalankan amanah profesinya sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka,” ujar Ketua Program Studi PPG UINSA, Ainun Syarifah, M.Pd.I., saat membuka workshop. Menurutnya, implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan pemahaman yang mendalam, bukan hanya terkait struktur kurikulum, tetapi juga filosofi dasar yang melandasinya. “Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi, tetapi harus menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu menginspirasi dan mendampingi peserta didik mencapai potensi terbaiknya,” tambahnya.

Workshop ini menghadirkan narasumber berpengalaman, yaitu Hernik Farisia, M.Pd selaku dosen senior dan pakar kurikulum dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA, serta fasilitator sekolah penggerak.Materi workshop meliputi pemahaman konsep dasar Kurikulum Merdeka, pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), penguatan profil pelajar Pancasila, serta integrasi nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran. Setiap sesi dirancang secara interaktif, mendorong partisipasi aktif peserta melalui diskusi kelompok, simulasi pembelajaran, dan studi kasus dari lapangan.

Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah praktik penyusunan modul ajar Kurikulum Merdeka yang berorientasi pada karakter dan kompetensi. Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk merancang rencana pembelajaran dengan mengintegrasikan elemen-elemen khas kurikulum terbaru, seperti capaian pembelajaran, asesmen diagnostik, serta kegiatan pembelajaran kontekstual. “Banyak hal baru yang saya pelajari dalam workshop ini, terutama terkait bagaimana membangun ekosistem belajar yang lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan siswa,” ungkap Ahmad Kurniawan, alumni PPG UINSA angkatan 2022 yang saat ini mengajar di salah satu MTs swasta di Sidoarjo.

Salah satu keunikan dari pendekatan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah penekanan pada integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan visi kampus sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang mengusung Islam Rahmatan lil ‘Alamin. “Implementasi Kurikulum Merdeka tidak boleh lepas dari nilai-nilai luhur yang menjadi dasar pembentukan karakter bangsa, termasuk nilai-nilai spiritualitas, toleransi, dan keadaban publik,” jelas Hernik dalam salah satu sesi pemaparan.

Ia menambahkan bahwa profil pelajar Pancasila yang menjadi pilar utama dalam Kurikulum Merdeka dapat dikembangkan lebih luas dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam moderat, seperti tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleransi), dan ta’awun (kerja sama). Dengan pendekatan ini, para guru diharapkan tidak hanya menjadi pengajar yang kompeten dalam konten dan pedagogi, tetapi juga menjadi teladan dalam membentuk karakter peserta didik yang religius, inklusif, dan siap menghadapi tantangan global.

Di akhir kegiatan, para peserta workshop menghasilkan beberapa produk konkret yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas maupun dalam pengelolaan program PPG ke depan. Beberapa di antaranya adalah: 1) Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka: Produk ini berisi contoh-contoh rencana pembelajaran yang telah disesuaikan dengan prinsip Kurikulum Merdeka dan nilai-nilai Islam, 2) Jaringan Kolaborasi Alumni PPG: Forum ini dirancang untuk memperkuat jejaring antar alumni PPG UINSA guna saling berbagi praktik baik, pengalaman implementasi, serta pengembangan profesional berkelanjutan. Selain itu, workshop juga menghasilkan rekomendasi bagi pengelola program PPG dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) secara umum, di antaranya adalah pentingnya integrasi Kurikulum Merdeka dalam perkuliahan dan praktik mengajar, perlunya pengembangan kapasitas dosen secara berkelanjutan, serta penguatan kemitraan dengan sekolah-sekolah implementatif.

Workshop ini menjadi bukti komitmen UIN Sunan Ampel Surabaya dalam mendukung reformasi pendidikan nasional melalui penguatan kompetensi guru. Ke depan, PPG UINSA merencanakan serangkaian kegiatan lanjutan seperti pelatihan lanjutan (advanced training), monitoring implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah mitra, serta pengembangan platform digital untuk berbagi sumber belajar dan praktik baik.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag., yang turut hadir dalam sesi penutupan, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya kegiatan ini. “Kami percaya bahwa perubahan besar dalam pendidikan dimulai dari guru. Dengan workshop ini, kita telah mengambil langkah nyata dalam membekali para guru dengan bekal kurikulum dan karakter yang utuh,” tegasnya.

Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka oleh Program PPG UIN Sunan Ampel Surabaya tidak hanya menjadi forum pelatihan teknis, tetapi juga ruang reflektif dan kolaboratif yang mempertemukan para pendidik dalam semangat perubahan. Dengan semangat Merdeka Belajar dan penguatan nilai-nilai Islam, UINSA bertekad untuk terus menjadi garda depan dalam mencetak guru profesional yang mampu membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih maju, humanis, dan berdaya saing global.