Kamis 19 Juni 2025 nampaknya menjadi momen paling bersejarah bagi Muchammad Helmi Umam, karena berhasil menyelesaikan pendidikan doktornya. Bukan perjuangan namanya jika tidak dibarengi dengan mengerahkan seluruh ikhtiar dan tawakkal agar bisa sampai dititik sekarang. Program Doktor Studi Islam Pascasarjana – Ujian Terbuka Program Doktor Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini berjalan sukses di R. Sidang Lt. 3 Tower KH. Mahrus Aly Pascasarjana UIN Sunan Ampel Jl. A. Yani 117 Surabaya.
Ujian Terbuka Program Doktor ini dihadiri oleh seluruh dosen hingga Wakil Dekan (Wadek) 3 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF). Sidang berjalan lancar dan berlangsung dari pukul 10.00 – 12.00 WIB. Muchammad Helmi Umam mengangkat disertasi dengan judul: “Negosiasi Identitas Habaib di Muhammadiyah.”
Sidang berjalan lancar dan khidmat secara akademis dengan menghadirkan para penguji yang merupakan para senior dan pakar di bidangnya, diantaranya:
- Dr. Rofhani, M. Ag. (Ketua Penguji)
- Dr. Agoes Moh. Moeiad, SH, M.Si. (Sekretaris Penguji)
- Prof. Dr. Syamsul Arifin, M. Si. (Penguji Eksternal)
- Dr. Hj. Ragwan Albaar, M.Fil.I. (Penguji Internal)
- Prof. Dr. A. Dzo’ul Milal, M.Pd. (Penguji Internal)
- Prof. H. Masdar Hilmy, MA., Ph. D. (Promotor/Penguji)
- Dr. H. Hammas Syafaq, M. Fil. I. (Promotor/Penguji)
Disertasi Muchammad Helmi Umam mengkaji terkait dengan esensi Habaib dalam organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah, tentang bagaimana negosiasi identitas ketika satu kelompok Habaib Muhammadiyah bertemu dengan satu kelompok Habaib yang lain. Penelitian ini berangkat dari kejanggalan peneliti terkait langkanya atau belum populernya Habaib dalam lembaga Muhammadiyah.
Dr. Hj. Ragwan Albaar, M.Fil.I. selalu Penguji Internal mengatakan bahwa sebetulnya banyak kelompok-kelompok habaib dalam organisasi Muhammadiyah. Titik utama yang menjadi urgensi yaitu lokasinya, di mana hal tersebut banyak dijumpai hanya diluar Jawa. “Yang ada itu di luar Jawa. Tidak hanya 4, mungkin bisa 40 dapatnya. Tapi kalau di Jawa tidak, karena menurut saya tidak ada. Lantas untuk yang di Jogja maupun yang di Surabaya, mereka bukan asli Jawa, tetapi asli Makassar dan NTT sehingga saya mengatakan tidak ada robiah,” ungkapnya dalam memberikan komentar terkait disertasi tersebut.

Foto Bersama di Akhir Ujian Terbuka. (Sumber: Dokumentasi Media Center FUF)
Selama proses ujian, para promotor atau penguji memberi masukan serta apresiasi atas kreativitas topik permasalahan, keakuratan data, relevansi penelitian, serta kontribusi peneliti terhadap tindak lanjut disertasi tersebut. Seluruh tim promotor menilai karya disertasi ini sangat layak untuk dipublikasikan. Sidang berlangsung lancar dan interaktif baik antara promovendus dengan tim penguji, maupun dengan audiens.
Di akhir rangkaian acara, Umam menyampaikan rasa syukurnya dan banyak terima kasih atas berjalannya acara dengan lancar dan konsistensinya dalam menyelesaikan disertasi ini. Ia juga menyampaikan komitmennya untuk lebih mendalami keilmuannya di bidang negosiasi identitas, dan menemukan kepakarannya. Umam menyatakan pula ketersediaannya dalam menyempurnakan disertasi sesuai dengan masukan, saran, maupun kritik dari tim promotor.
Berakhirnya rangkaian acara Ujian Terbuka Program Doktor Pascasarjana ini, menandai keberhasilan Muchammad Helmi Umam melewati 12 semesternya menjadi mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya dengan penuh perjuangan dan telah resmi menyandang gelar doktor di depan namanya. Harapan ke depannya semoga bisa menjadi langkah awal bentuk pengabdian terhadap masyarakat sekaligus bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa UINSA terkhusus Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF).
Penulis: Nathasya Putri Aprilian
Editor: Khalimatu Nisa