Pada tanggal 17 Juni 2025, para peserta Student Mobility Program dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya mengawali kunjungan/lawatan dengan berkeliling di Masjid Seberang Takir yang terletak persis di sebelah Sungai Terengganu. Peserta diperkenalkan dengan sejarah, struktur kepengurusan, aktivitas, agenda kegiatan, hingga fasilitas yang ada di masjid tersebut.
Masjid ini juga memiliki arsitektur tradisional lengkap dengan aula salat yang luas, menara tinggi, hingga dekorasi Islami yang khas. Dengan biaya sekitar RM 2 juta, bangunannya kini menjadi religious landmark di samping jembatan Drawbridge Kuala Terengganu, serta menawarkan suasana damai dengan panorama sungai sebagai latar. Pendalaman kegiatan keagamaan serta dialog langsung dengan pengurus masjid menegaskan pentingnya peran masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai pusat pendidikan dan pemersatu masyarakat lokal.

Selanjutnya, para peserta Student Mobility Program melanjutkan perjalanan ke Kuil Persatuan Buddhist Terengganu yang terletak di Jalan Syed Zain. Di sini, peserta diberi ruang untuk berdiskusi dengan para praktisi Buddhist mengenai nilai-nilai toleransi dan cara praktisi lintas agama membangun harmoni.
Mereka juga diajak melihat langsung ruang meditasi, museum kecil, perpustakaan, hingga area kegiatan keagamaan komunitas Buddhist yang telah berdiri sejak tahun 1972. Kegiatan hari itu ditutup dengan kunjungan ke sebuah Pura Hindu yang terletak di Jalan Cherong Lanjut. Pura ini disebut sebagai salah satu Pura Hindu terbesar di Kuala Terengganu.
Pedanda setempat menjelaskan bahwa meski terdapat banyak Dewa yang diyakini dalam agama Hindu, namun umat Hindu sejatinya hanya menyembah kepada Tuhan Yang Maha Satu, sedangkan Dewa hanya berperan sebagai perantara. Hal ini menjadi momen penting untuk meluruskan persepsi keliru seputar ritus agama Hindu yang menyebut bahwa umat Hindu menyembah banyak Dewa. (Tim Student Mobility FUF)