Berita

Pendidikan Bahasa Inggris

Monday, 15 August 2022

Sosialisasikan Program Service learning, FLSC Prodi PBI Laksanakan Seminar Bersama Praktisi Maroko

Tanggal 26 Juli 2022 yang lalu, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) resmi memiliki sebuah pusat studi. Dengan nama Foreign Language Service Learning Center (FLSLC), pusat studi ini berdiri berdasarkan SK Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan No. 4994 tahun 2022. Tugas dan fungsi utama dari pusat studi ini adalah (1) menyusun Panduan Pelaksanaan Service learning berbasis mata kuliah (course based service learning), (2) mensosialisasikan konsep service learning sebagai model pembelajaran kepada dosen dan mahasiswa, (3) mengakomodir dan memonitoring pelaksanaan service learning, (4) membangun kemitraan dengan sekolah dan komunitas, (5) membangun kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta yang memiliki visi yag sama terkait pengembangan masyarakat, (6) membangun kerjasama dengan pusat studi service learning dari perguruan tinggi lain baik di dalam maupun di luar negeri, (7) melakukan penelitian tentang model-model pengabdian berbasis mata kuliah pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Guna melaksanakan tugas dan fungsi diatas, pada Jumat, 12 Agustus 2022 FLSLC bersama dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi PBI mengadakan seminar dan focus group discussion tentang model-model service learning.  Kegiatan yang dilakukan secara hybrid ini dibukan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, M. Pd mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini dan berharap semoga kegiatan ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan guna terus membangun suasana akademik. Lebih lanjut beliau juga menegaskan bahwa kegiatan ini dapat menjadi salah satu bentuk pelaksanaan tri dharma terutama dalam rangka lebih mendekatkan kampus dengan masyarakat. Kegiatan ini melibatkan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen prodi dan juga pejabat struktural di lingkungan FTK, para Kaprodi PBI/TBI PTKIN dan juga perwakilan guru sekolah mitra. Salah satunya adalah SMA Muhammadiyah 4 Surabaya.  

Pada kesempatan ini hadir sebagai narasumber utama adalah Brian D. Seilstad, Ph. D, Associate Director of Office of International Program dari al Akhwayn University, Ifrane, Maroko. Beliau menyampaikan beberapa unsur penting dari sebuah service learning. Diantara yang perlu menjadi pertimbangan adalah pembelajaran terintegrasi, layanan kualitas tinggi, kolaborasi, memperhatikan suara mahasiswa, tanggunjawab sosial kewarganegaraan, refleksi, evaluasi. Dengan memperhatikan empat kuadran service (layanan) dan learning (pembelajaran), service learning bertujuan untuk memberi pengalaman praktis kepada mahasiswa untuk melakukan pelayanan namun jenis layanan yang diberikan erat berkaitan dengan tujuan dari pembelajaran.

Lebih lanjut beliau mencontohkan bahwa kegiatan yang sekedar memberikan donasi belum dapat dianggap sebagai sebuah service learning. Contoh konkrit dari service learning yang pernah beliau lakukan di al Akhwayn University adalah dengan menugaskan mahasiswa di kelas menulis (composition) pada prodi pendidikan bahasa asing untuk mendampingi siswa sekolah menengah. Para mahasiswa ini mendampingi siswa yang tinggal di asrama ketika saat mengerjakan pekerjaan rumah dari gurunya. Selama pendampingan, mahasiswa ini melakukan wawancara dengan siswa yang mereka dampingi terkait pengalaman sehari-hari mereka. Hasil wawancara tersebut digunakan oleh mahasiswa sebagai bahan untuk menulis esai dan cerita naratif. Dari contoh ini, papar beliau, dapat digambarkan bahwa pendampingan kepada siswa merupakan bentuk layanan kepada komunitas mitra, sementara bagian dari kegiatan selama memberikan layanan menjadi sumber data bagi mahasiswa untuk menghasilkan menulis, yang merupakan tagihan mereka dari mata kuliah menulis (komposisi).

Peserta seminar yang nampak cukup antusias mengikuti kegiatan. Dengan dipandu oleh Ketua Pelaksanan FLSLC, Afida Safriani, M.A., Ph. D, beberapa peserta menyampaikan beberapa pertanyaan. Bapak Mualim, peserta dari SMP Muhammadiyah 4 misalnya menanyakan bagian terpenting dari service learning yang sudah dilaksanakan di al Akhwayn University. Bapak Brian menyampaikan bahwa peningkatan kemampuan kepemimpinan, rasa tanggungjawab sebagai kewarganegaraan, rasa tanggungjawab untuk menciptakan keadilan sosial secara berkelanjutan dan kesempatan untuk berbagi pengalaman service learning mereka dalam presentasi ilmiah menjadi beberapa poin penting yang disampaikan mahasiswa pada refleksi pasca kegiatan.