UIN Sunan Ampel Surabaya
Monday, 25 July 2022
UINSA Newsroom, Senin (25/07/2022); Sesi II Kegiatan Sekolah Administrasi Tahap I bagi Kajur-Sekjur, Kaprodi-Sekprodi, dan Kalab Periode 2022-2026 digelar pada Senin, 25 Juli 2022 di Hall Lt. 5 Gedung GreenSA Inn Sidoarjo. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Koordinator dan atau Sub Koordinator pada Fakultas/Pascasarjana sesuai bidang yang ditentukan.
Hadir sebagai narasumber pada sesi II ini antara lain Sub Koordinator Pascasarjana menyampaikan materi terkait Bidang Perencanaan dan Keuangan; Koordinator Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bidang Kepegawaian; Koordinator Fakultas Dakwah dan Komunikasi bidang Akademik dan Kemahasiswaan; Plt. Koordinator Fakultas Adab dan Humaniora bidang Kerjasama dan Kehumasan; dan Koordinator Fakultas Tarbiyah dan Keguruan bidang Umum.
Diantara narasumber yang hadir yakni Bidang Bidang Perencanaan dan Keuangan, Dra. Nur Mazayah Hurin In; Bidang Kepegawaian, Hasymiyatul Mukriyati, S.Ag., M.M.; Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Noor Tatik Handayani, S.Ag., M.Pd.I.; Bidang Kerjasama dan Kehumasan, Endah Sudarwijati, S.Ag.; dan Bidang Umum, Tikno Subagio, SE, M.M.
Selanjutnya, kegiatan juga diisi dengan paparan dari Kabiro AAKK; Refleksi Administrasi dan Budaya Kerja UINSA bersama Rektor; serta Akademik dan Kelembagaan UINSA dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag. Kegiatan pun ditutup dengan agenda kerja mandiri masing-masing peserta membuat inovasi kerja untuk setiap unit.
Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam arahannya mengingatkan kepada segenap peserta agar senantiasa patuh protokol kesehatan. Mengingat, lonjakan kasus Covid-19 masih terus meningkat. “Mohon dengan hormat Bapak/Ibu sekalian untuk bersama-sama kita jaga ruang bersama kita di GreenSA Inn ini dengan protokol kesehatan yang ketat,” pesan Prof. Muzakki.
Rektor menegaskan, bahwa nama UIN dengan kandungan kata ‘Islam’ didalamnya menuntut setiap pejabat untuk berkinerja baik. UINSA Surabaya, tidak membutuhkan orang untuk menghafal dalil, ayat, dan hadits. Tapi bagaimana dampak dari Islam, dalil, ayat, dan hadits yang dihafal tersebut terhadap kebijakan dan praktek birokrasi.
Rektor pun mewanti-wanti, agar jangan sampai ada praktek Rent Seeking di UINSA Surabaya. Sebuah konsep yang secara bebas dapat diterjemahkan sebagai materialis berlebihan dalam kerja, ‘Aku berkegiatan, aku dapat berapa?’ Padahal di UINSA Surabaya, lanjut Rektor, Pemerintah telah memberikan skema remunerasi yang didasarkan pada besar kinerja yang diberikan.
“Di negara-negara maju, mereka tidak pernah bicara agama, apalagi Islam. Kenapa kebijakan dan prakteknya itu lebih Islami dari kita? Kenapa kinerjanya lebih hebat dari kita?” ujar Prof. Muzakki menganalogikan.
Dalam penyampaian berikutnya, Rektor secara tegas menyebutkan, bahwa hampir tidak ada satupun Dosen dengan Tugas Tambahan, dalam hal ini Kajur-Sekjur, Kaprodi-Sekprodi, dan Kalab yang memiliki keilmuan yang kompatibel di bidang administrasi. Sehingga, Sekolah administrasi dianggap penting untuk membekali para pejabat agar mampu menjalankan tugas dan jabatannya dengan baik.
Melalui kegiatan ini, Rektor juga menegaskan pentingnya disiplin dalam menjalankan tugas dan jabatan. Karena disiplin menjadi indikator komitmen dari para pejabat.
Rektor ke-10 UINSA Surabaya ini menjelaskan, bahwa setiap tata kelola birokrasi memiliki aturannya sendiri. Beberapa diantaranya berlaku global dan statis. Sedangkan sebagian lainnya, dapat berlaku periodik dan dinamis. Rektor mencontohkan, dalam tertib administrasi tata persuratan, yang berhak memberi tandatangan untuk kebijakan yang berlaku lintas instansi adalah pucuk pimpinan dan atau Wakil/Biro atas nama pimpinan.
“Ada rezimnya soal keuangan, ada rezimnya soal administrasi, ada regulasi. Dan karena itulah Bapak/Ibu sekalian, maka sekolah administrasi ini bersifat mandatori. Semua wajib ikut,” tegas Prof. Muzakki.
Selain itu, sekolah administrasi ini, menurut Rektor, juga menjadi ajang untuk bersama-sama belajar tentang administrasi. Karena meskipun para pejabat yang merupakan dosen atau guru besar, dalam hal administratif tentu Tim teknis pada unit/lembaga dianggap lebih berpengalaman di bidang manajemen. “Kita semua belajar, kita fasilitasi untuk sama-sama well inform terhadap persoalan administrasi,” imbuh Prof. Muzakki.
Terakhir, Rektor juga menyampaikan terkait capaian hasil ujian UM-PTKIN tahun 2022. Proses seleksi mahasiswa baru PTKIN untuk Prodi Keagamaan ini mencatat 5 prodi keagamaan dengan kategori ‘sepi peminat.’ Antara lain Prodi Studi Agama-Agama dan Ilmu Hadis pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Prodi Ilmu Falak dan Perbandingan Madzhab pada Fakultas Syariah dan Hukum. Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Menanggapi hal ini, jajaran pimpinan berupaya melakukan intervensi secara struktural. Diantaranya dengan menjalin kemitraan dengan stakeholder dalam bentuk pemberian beasiswa bagi mahasiswa baru prodi-prodi terpilih tersebut. Termasuk kemitraan dengan IKA UINSA untuk fasilitasi beasiswa dan pemagangan kerja.
“Ijinkan kami selalu berinovasi, untuk melaksanakan amanah ini. Saya hanya minta satu kepada Bapak/Ibu sekalian. Mohon tunaikan jabatan di jurusan, prodi, dan laboratorium untuk mengantarkan semua prodi kita ini dalam status akreditasi unggul secepat-cepatnya,” tukas Prof. Muzakki sebelum membuka secara resmi kegiatan Sekolah Administrasi Tahap I Sesi II untuk Kajur-Sekjur, Kaprodi-Sekprodi, dan Kalab Periode 2022-2026. (Nur-Alf/Humas)