UINSA Newsroom, Sabtu (13/07/2024); Sabtu, 13 Juli 2024, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya bekerjasama dengan Institute Leimena menggelar kegiatan, ‘International Seminar On Global Education Challenges.’ Seminar ini mengusung tema, ‘Global Education Challenges for Contemporary Social Cohesion: Why Religious Literacy,’ dan digelar di Ruang Amphitheater, Tower Teungku Ismail Ya’kub Kampus A. Yani UINSA Surabaya.
Kegiatan ini dihadiri langsung Matius Ho, Executive Director Institute Leimena bersama Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D. dan Dekan FTK UINSA, Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, S.Ag., M.Pd.
Hadir sebagai narasumber internasional Dr. Katherine Marshall, Vice President G20 Interfaith Forum dan Dr. Ari Gordon, Director Muslim Jewish Relations American Jewish Committee. Sementara narasumber pembanding dari FTK UINSA yakni M. Hanafi, MA. Kegiatan ini dimoderatori Sigit Pramono Jati, Ph.D., yang juga dosen pada FTK UINSA.
Rektor UINSA dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasama baik yang selama ini dijalin dengan UINSA untuk tatanan dunia pendidikan yang lebih baik. UINSA, tutur Rektor, memiliki komitmen besar terhadap perdamaian global. Tidak terbatas pada ruang diskusi akademik namun juga langkah konkrit dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Ke depan, Rektor juga mengusulkan adanya konsep pendidikan baru yakni Madrasah for Peace, Madrasah for humanity, dan Madrasah for Social Integrations. Dimana hal itu, lanjut Rektor, dapat dicapai melalui tri dharma perguruan tinggi.
“Yang penting untuk kita diskusikan hari ini adalah how to engaged people into the campaign multifaith based peace co existence social harmony, religious, and the light,” ujar Prof. Muzakki.
UINSA, lanjut Rektor, memiliki kekuatan di bidang community engagement. Karenanya Rektor mengajak Institute Leimena untuk bersama dengan UINSA mengembangkan global challenges dalam bentuk human crisis, Identity crisis, peace Integration melalui dunia pendidikan.
“Kalau dunia ini dipikirkan sendiri pasti tidak bisa. Problem masyarakat ini dipikirkan sendiri pasti tidak bisa. Tapi kalau dipikirkan bareng-bareng pasti menjadi solusi,” imbuh Prof. Muzakki.
Kegiatan ini secara khusus mengundang para calon wisudawan ke-108 yang akan dikukuhkan pada akhir Juli nanti. Hal ini, menurut Rektor, menjadi bagian dari bekal bagi para calon wisudawan untuk menapaki karir akademik selepas lulus dari UINSA Surabaya. (Nur/Humas)
Reportase: Tim DTV
Redaktur: Nur Hayati
Foto: MN. Cahaya