Berita

REKTOR: HUMAS ADALAH ETALASE WAJAH PTKIN DI RUANG PUBLIK

UINSA Newsroom, Selasa (07/02/2023); “Jadi jangan-jangan ibu-bapak sekalian, Humas ini salah potret. Memotret sesuatu untuk dirinya bukan untuk audien. The reals audiences itu sebetulnya adalah anak-anak milenial, atau yang termasuk generasi Z,”

Pemantik diskusi itu disampaikan Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Rapat Koordinasi Nasional Forum Humas (Forhumas) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Senin, 06 Februari 2023. Kegiatan ini dihadiri langsung Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T.

Bertempat di Ruang Pertemuan Lt. 9 Tower Teungku Ismail Yakub UINSA Surabaya, kegiatan yang diinisiasi Humas Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI ini menghadirkan perwakilan Humas PTKIN se-Indonesia.

Arif Rahman, M.Pd., Sub Koordinator Humas Ditjen Pendis dalam laporan pelaksanaan kegiatan menyampaikan, pertemuan pertama secara offline bersama humas PTKIN Se Indonesia ini menjadi momentum bersama untuk melakukan koordinasi dan sinergi terkait sejumlah kegiatan antara Humas Pendis dan Humas PTKIN.

Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Rakornas Humas PTKIN Se Indonesia. Melalui kegiatan ini, Rektor berharap, agar wajah PTKIN di ruang publik itu bukan karena baiknya pembelajaran semata. “Tapi baiknya dari wajah ‘kita’ (PTKIN, red) di ruang publik itu karena Humasnya yang keren,” imbuh Prof. Muzakki.

Sementara itu, Dirjen Pendis dalam kesempatan ini mengingatkan insan Humas PTKIN agar cerdas mengelola informasi dan isu publik. Informasi yang disampaikan harus jelas dan dikemas dengan menarik, serta memanfaatkan media digital sebagai media publikasi. Tidak hanya dalam bentuk naskah tertulis tetapi juga desain grafis, flyer, dan atau video.

“Generasi milenial kita saat ini, malas membaca dan lebih tertarik video-video singkat ataupun pesan yang dikemas menarik dan praktis,” tuturnya.

Dirjen Pendis juga menekankan, bahwa informasi yang dipublikasi ke masyarakat harus memiliki kesan yang mendalam bagi masyarakat yang mengakses dan membacanya. Dirjen Pendis yang juga Ketua Umum LP Ma’arif NU tersebut menegaskan, Humas sebagai etalase PTKIN, harus menyajikan berita yang memiliki halo effect. Yaitu berita yang memiliki kesan positif awal sehingga bisa memengaruhi persepsi seseorang atas informasi yang disampaikan.

“Kesungguhan dan ketenangan sangat dibutuhkan dalam membuat berita. Hindari membuat berita waktu marah, karena kemarahan menghilangkan sebagian kecerdasan,” ujarnya.

Tak lupa, Dirjen Pendis pun berpesan, Humas harus memiliki kemampuan seni, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat digunakan untuk menganalisis kecenderungan. “Humas harus mampu memprediksi konsekuensi-konsekuensi, memberikan advis bagi pemangku kepentingan, melaksanakan program yang terencana, menjaga kepentingan Kemenag, maupun kepentingan masyarakat,” ujar Prof. Dhani, sapaan akrab Dirjen Pendis. (All/Humas)