
Kegiatan rutin Research Discussion Forum (RDF) kembali diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya pada hari Selasa (7/12/21) sebagai kontribusi rutin prodi terhadap bidang penelitian. Kali ini, RDF yang dilakukan mengusung tajuk Service Learning as a Pedagogical Approach to Integrate the Three Pillars of Higher Education in Indonesia yang dibawakan oleh Ibu Afida Safriani, Ph.D sebagai narasumber.

Kegiatan diawali dengan pembukaan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UINSA, Ibu Dr. Siti Asmiyah, M. TESOL kepada para peserta RDF yang telah hadir sebelum kemudian disusul dengan sambutan yang disampaikan oleh Bapak Wakil Dekan 3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Bapak Dr. H. Saiful Jazil, M.Pd dan dilanjutkan dengan doa. Selanjutnya, tempat diambil alih oleh moderator Ibu Rakhmawati, M.Pd yang memandu jalannya agenda inti sharing session dengan narasumber.

Materi sharing session yang disampaikan oleh Ibu Afida pada RDF kali ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2021. Sebelum pemaparan lebih lanjut, beberapa ucapan terima kasih Ibu Afida sampaikan pada pihak-pihak yang terlibat dalam penelitiannya dan juga service learning yang diselenggarakan oleh prodi PBI. Pada dasarnya, adanya service learning berbasis komunitas, kebutuhan untuk mengintegrasikan tiga pilar pendidikan tinggi yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain lain, serta pengalaman service learning yang telah dilakukan oleh dosen-dosen PBI walau tanpa financial support menjadi alasan dibalik penelitian yang dilakukan.

Lebih lanjut, Ibu Afida menyebutkan pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut juga dengan teori-teori yang digunakan pada penelitian terkait Service Learning ini yang berbentuk studi kasus yang dilakukan di Prodi PBI UIN Sunan Ampel Surabaya pada matakuliah IMMD (Instructional Media and Materials Development) dyang ditempuh mahasiswa PBI semester 6 tahun akademik 2020-2021. Partisipan yang dilibatkan meliputi dosen matakuliah, mahasiswa, kaprodi, dan juga guru-guru dari 9 sekolah mitra yang dilibatkan dalam kegiatan Service Learning. Sementara itu, data yang dikumpulkan diambil dari observasi kelas, pertemuan-pertemuan Service Learning yang dilakukan secara daring, wawancara, dan juga dokumentasi.
Setelah memaparkan teknis dari penelitian yang dilakukan, Ibu Afida medeskripsikan hasil penelitiannya dimana ditemukan bahwa service learning berbasis matakuliah yang dilakukan merupakan sistem branding Program Studi PBI. Selain itu, service learning ini menjadi suatu model pembelajaran yang berpotensi mengintegrasikan 3 pilar utama perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan juga pengabdian.
Dalam pemaparannya, Ibu Afida juga menyebutkan beberapa tujuan Service Learning berkaitan dengan peningkatan akademik mahasiswa yang meliputi peningkatan kompetensi dalam mendesain materi dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan level siswa, peningkatan skill untuk berbahasa Inggris, dan pengembangan kompetensi dan kemampuan untuk menggunakan dan mengoperasikan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi.

“Saat para mahasiswa melakukan Service Learning, pada dasarnya mereka melakukan penelitian,” ujar Ibu Afida. Walaupun dilakukan secara daring, tetapi seluruh prosedur service learning dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Mahasiswa melakukan pembelajaran matakuliah yang ditempuh sembari melakukan prosedur penelitian.
Pada kegiatan service learning yang dilakukan, flipbook merupakan produk hasil yang dibuat oleh mahasiswa dimana produk tersebut, yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan level siswa, diberikan pada sekolah untuk ditindak lanjuti kebermanfaatannya untuk kegiatan pembelajaran. Hal tersebut sebagai upaya perwujudan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh prodi dan juga penguatan kerjasama dengan sekolah mitra.
Selama pelaksanaan service learning, Ibu Afida menambahkan informasi terkait temuan penelitiannya bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi termasuk kurangnya komunikasi dan klarifikasi karena pelaksanaan dilakukan secara daring dan juga kesesuaian antara kompetensi dasar yang dipilih dengan jadwal kelas pada saat implementasi service learning.

Pada sesi diskusi, narasumber dan peserta kegiatan RDF membahas tindak lanjut kegiatan service learning yang akan diselenggarakan oleh Prodi PBI untuk tahun 2022. Hingga akhir sesi diskusi, kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam ini tidak hanya memberikan pengetahuan umum terkait bagaimana pelaksanaan program Service Learning dan hasil penelitian Ibu Afida tentang program terebut, tetapi juga kemungkinan-kemungkinan kegiatan serupa dan penelitian yang bisa dilakukan di masa depan terkait dengan pengabdian prodi pada masyarakat dan juga untuk kontribusi terhdap kemajuan program studi.