PROF. ALI AZIZ DI PBAK 2023: HIDUP MASIH KOMA, BELUM TITIK
UINSA Newsroom, Senin (14/8/2023); Peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Kampus Gunung Anyar antusias mengikuti materi yang disampaikan Prof. Dr. H. Moh. Ali Azis, M.Ag. Bertajuk “Berislam di Era Digital sebagai Pondasi Generasi Emas,’ kegiatan ini diikuti 1.431 peserta PBAK dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Dalam pembukaan materi, Prof. Ali menyampaikan tentang pentingnya menjaga akhlak dalam meniti karir maupun mencapai masa depan. Prof. Ali merasa itu sebagai kunci mencapai masa depan gemilang. “Prestasi akademik itu penting, tapi tidak hanya prestasi akademik yang penting. Ada yang lebih dari itu, akhlak yang menentukan. 10 sampai 20 tahun kedepan anda akan dapat memahami hal itu,” ujar Prof. Ali.
Prof. Ali juga menjelaskan tentang konsep Twin Towers yang ada di UINSA. Bagi Prof. Ali, Twin Towers menandakan hati dan otak yang perlu disinergikan dengan baik. “Saya doakan anda semua dapat memiliki akhlak seperti nabi Muhammad SAW. Otak untuk belajar saintek, dan Hati untuk kelembutannya. Jangan sampai hanya mengandalkan otak tanpa mengandalkan hati. Kalau sampai seperti itu kedepan anda tidak akan memiliki rasa takut, bahaya seperti itu. Tindakan yang seperti itu akan mengakibatkan anda tidak takut dalam melakukan hal yang dianggap salah. Disini adik-adik akan diajarkan keduanya,” jelasnya.
Lebih lanjut dalam forum tanya jawab, salah satu peserta yang menanyakan tentang kesuksesan Prof. Ali dalam menjalani kehidupan. Apakah pernah gagal dalam menjalani jalannya kesuksesan atau berjalan mulus setiap langkah yang diambil?
Prof Ali menjawab dengan sebuah pesan moral: Hidup masih koma, belum titik. Dilanjutkan dengan cerita ketika Prof. Ali pernah kehilangan suaranya. Dari kejadian-kejadian itu, Prof. Ali menjadikannya sebagai hal positif untuk memotivasi diri dan pantang menyerah terhadap keadaan.
“Saya pernah mengalami hal-hal yang cukup mencengangkan dalam hidup saya. Pernah kehilangan suara, bahkan pernah tidak bisa jalan. Tetapi dari hal-hal itu membuat saya jadi banyak menulis sampai tercipta beberapa buku yang saat ini saya bawa,” paparnya.
“Kehidupan berjalan kadang tidak seperti yang diinginkan, tapi jangan jadikan itu sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Apapun yang terjadi pasti ada hal yang masih bisa dilakukan. Hidup masih koma, belum titik. Lakukan apapun yang bisa kalian lakukan. Jadikan hal buruk sebagai cara untuk menciptakan hal positif. Jangan pernah menyerah selagi masih bisa melakukan sesuatu,” tutupnya.
Sebagai informasi PBAK UINSA 2023 akan dilaksanakan selama 3 hari, diikuti 4.816 peserta mulai dari 14-16 Agustus 2023. Dilaksanakan di kampus A. Yani dan Kampus Gunung Anyar. (Chy/Humas)