Berita

Kementerian Agama kembali menggelar Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan PAI dan Madrasah di Tahun 2023. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan LPTK UIN Sunan Ampel Surabaya kembali dipercaya oleh Kementerian Agama untuk menjadi salah satu LPTK yang akan melaksanakan PPG Angkatan I. Perkuliahan PPG yang secara perdana akan dimulai tanggal 15 Mei 2023 diikuti sebanyak 6300 Guru Madrasah. PPG merupakan salah satu upaya dari Kementerian Agama dalam menghasilkan sosok guru profesional yang secara uth mampu mengaktualisasikan kompetensi, potensi dan skill mengajar yang dimiliki sesuai dengan metode terkini.

Guna mempersiapkan PPG angkatan I, delapan dosen FTK mereview modul yang akan digunakan pada perkuliahan selama sekitar 4 (empat) bulan pada kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengelola Data PPG Madrasah (Review dan Finalisasi Modul PPG Madrasah) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada 04 – 06 Mei 2023 bertempat di Novotel Samator Surabaya. Pada hari pertama, perwakilan dosen FTK yang tergabung dalam Tim Reviewer Modul PPG madrasah mereview modul sesuai dengan bidang keahliannya bersama dosen lain se-Indonesia. Hal ini dilakukan agar Kementerian Agama bersama ke-36 PTKIN penyelenggara PPG semakin siap melaksanakan PPG baik dari sistem tata kelola maupun perangkat akademik pembelajaran, termasuk modul di dalamnya.

Direktur GTK Madrasah, M.Zain berpesan “Modul PPG Madrasah, khususnya mata pelajaran Agama secara konten diharapkan tidak hanya terintegrasi dengan implementasi kurikulum merdeka, namun secara praktik mampu mengajak guru terampil menghasilkan produk pembelajaran yang berkulitas”. Selain itu, beliau juga mengapresiasi kerja tim reviewer yang merupakan perwakilan terbaik yang dikirim oleh masing-masing LPTK.

Disamping proses penyempurnaan modul, LPTK UIN Sunan Ampel Surabaya juga mengirimkan perwakilannya untuk menyusun desain kurikulum merdeka melalui PPG. Kasubdit Binda GTK MA/MAK, Anis Masykur mengatakan bahwa pembentukan tim tersebut merupakan langsah strategis untuk meminimalisasi “roaming” terhadap pemahaman kurikulum merdeka bagi guru madrasah pasca kegiatan PPG. “Seluruh LPTK agar segera menuntaskan beberapa agenda yang berlangsung di tahun 2022 seperti yudisium. LPTK juga harus sesegera mungkin mempersiapkan Refreshment bagi pengajar PPG dan mahasiswa serta menyelesaikan proses verifikasi dan validasi calon mahasiswa yang sudah ditetaokan oleh Kementerian Agama”, imbaunya.

Kegiatan ditutup oleh Kasubdit Bina GTK MI/MTS, Ainurrofiq dengan penekanan “Jangan sampai ada Kepala Satuan Pendidikan yang masih berasumsi guru yang mengikuti PPG harus dibebastugaskan, kerena hadirnya guru profesional tentu akan membawa maslahat yang luar biasa pada satuan pendidikan madrasah”, tutupnya.