Dewasa ini, perkembangan teknologi telah memengaruhi segala lini kehidupan masyarakat, sehingga penting bagi masyarakat untuk memiliki kecakapan digital. Namun menyoal kecapakan digital, tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan gawai, tetapi juga cerdas dan bijak dalam menggunakannya. Tentunya diperlukan pendekatan-pendekatan strategis untuk dapat menyiapkan Sumber Daya Manusia agar bisa memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi dan memiliki kecakapan literasi digital. Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktoral Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) gelar Seminar Literasi Digital dengan tema “Menyiapkan SDM Bertalenta Digital” secara hybrid, Jum’at (5/5).
Ketua pelaksana kegiatan seminar- Ahmad Fauzi, M.Pd melaporkan bahwa Seminar diikuti oleh 867 peserta dengan moda hybrid 250 peserta secara luring di Auditorium UINSA dan 500 peserta secara daring. Menurutnya kegitan ini melebihi target yang direncanakan. Menghadirkan orang-orang yang kompeten di bidangnya yaitu Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya; Prof. Dr. Hj. Husniyatus Shalamah Zainiyati, M.Ag, Ketua Satgas Nasional Pandu Digital Jaringan Sekolah Digital Indonesia; H. Anshar Syukur, M.Ikom, dan Ketua Satgas Pandu Digital Jaringan Sekolah Digital Indonesia Wilayah Jawa Timur; Liza Timmy Zulva sebagai narasumber. Seminar ini bertujuan memberikan pemahaman baik secara teoritis maupun praktis terkait kecapakan literasi digital yang meliputi digital ethic, digital skill, digital culture kepada para peserta dari unsur mahasiswa, guru, dosen, serta masyarakat umum yang hadir mengikuti seminar.
Hadir pula dalam kegiatan pembukaan seminar ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Ampel Surabaya ; Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia; Bapak Bambang Tri Santoso, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Keguruan; Dr. H. Muhibin Zuhri, M.Ag. Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Ampel Surabaya yang kerap disapa Prof. Muhid menyampaikan peran penting Perguruan Tinggi sebagai penggerak literasi digital. Beliau juga menyampaikan kaitan literasi digital dengan literasi agama. “Ada gelombang banjir informasi meluluhlantahkan berbagai sektor keagamaan karena sumber keagamaan sudah tergantikan dengan internet. Karena literasi digital masih rendah maka literasi agama rendah” tukasnya.
Gayung bersambut, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan- Bambang Tri Santoso dalam sambutannya mengajak seluruh warga kampus untuk bersama-sama membangun literasi digital di Indonesia agar masyarakat menjadi literat dan cakap digital. “Literasi digital penting karena index kita masih rendah, artinya masih perlu banyak sekali digital literasi di berbagai sektor, pendidikan, tni, umum” pungkas Bambang. Pembukaan seminar ditutup dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktoral Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Seminar Literasi digital dipandu oleh Dr. Taufik Siraj, M.Pd.I yang bertindak selaku moderator. Narasumber menyampaikan materi secara panel di awali dengan Digital Culture oleh Anshar Syukur, M.I.Kom, Digital Skill oleh Liza Timmy Zulva, dan Digital Ethics oleh Prof. Dr. Hj Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag. Peserta terlihat antusias mengikuti materi dan diskusi secara langsung dengan tanya jawab antara peserta dan narasumber baik yang mengikuti luring maupun daring. Semoga pasca mengikuti seminar ini peserta mudah beradaptasi dengan tujuan dan kebutuhan dunia digital sehingga kelak dpt memberikan ilmu yg kompatibel, begitu jug a di penelitian dan pengabdian dengan kkn tematik, yaitu kkn literasi. Sebagai calon tenaga pendidik mampu menjadi SDM yg literat dan cakap digital.