Berita

Sidoarjo, 23 Januari 2025 – Bahan ajar merupakan komponen esensial dalam kegiatan pembelajaran. Selain menjadi pedoman bagi dosen dalam menyampaikan materi, bahan ajar juga membantu mahasiswa memahami dan menginternalisasi capaian pembelajaran secara lebih terstruktur. Dengan perkembangan kurikulum berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pengembangan bahan ajar yang relevan, berbasis Rencana Pembelajaran Semester (RPS), menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan untuk mendukung pembelajaran yang lebih fleksibel, aplikatif, dan berorientasi pada kebutuhan dunia kerja.

Sebagai langkah nyata untuk menjawab tantangan tersebut, UIN Sunan Ampel Surabaya akan menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis RPS Kurikulum 2021 MBKM pada Kamis, 23 Januari 2025. Acara ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai di Convention Hall lantai 5, GreenSA Inn Juanda, Jl. Raya Bandara Juanda, Sedati Agung, Sidoarjo.

Kegiatan ini menghadirkan dua materi utama. Materi pertama berjudul Pengembangan Bahan Ajar Berbasis RPS Kurikulum 2021 MBKM UIN Sunan Ampel Surabaya akan disampaikan oleh Prof. Dr. phil. Kamal Yusuf, S.S., M.Hum., yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Adab dan Humaniora. Diskusi pada sesi pertama ini akan dipandu oleh moderator Sodikin, M.Pd.I.

Materi kedua yang mengangkat tema Integrasi Capaian Pembelajaran dan Bahan Ajar dalam MBKM akan dibawakan oleh Dr. Mirwan Akhmad Taufiq, M.A., M.Ed., selaku perwakilan Gugus Kendali Mutu Fakultas Adab dan Humaniora. Ramadhina Ulfa Nuristama, M.A., akan bertindak sebagai moderator pada sesi ini.

“Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahan ajar yang dikembangkan tidak hanya relevan dengan kurikulum 2021 berbasis MBKM, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat,” tutur Mirwan Akhmad Taufiq, M.A., M.Ed.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan dosen di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya dapat mengembangkan bahan ajar berbasis MBKM secara lebih optimal, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan dengan tuntutan zaman.

Loading