Berita

LP2M Report, Kamis, 1 Agustus 2024.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar Penandatanganan Kontrak Penerima Bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (1/8/2024), di Gedung Tengku Ismail Yakub Lantai 9.

Pembukaan acara dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof.Akh. Muzakki, M.Ag., Grad. Dip. SEA., M.Phil., Ph.D., Ketua LP2M UINSA Surabaya Dr. H. Moh. Syaeful Bahar, S.Ag, M.Si, dan Koordinator Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UINSA Surabaya Dr. A Kemal Riza, S.Ag., M.A.

Turut hadir pula dosen UIN Sunan Ampel Surabaya yang telah dinyatakan lolos seleksi akhir dalam pengajuan proposal Penerima Bantuan Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Tahun 2024. Terdapat 25 proposal dari Pengabdian kepada Masyarakat dan 15 proposal dari Publikasi Ilmiah.

Ketua LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya Dr. H. Moh. Syaeful Bahar, S.Ag, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa terdapat 6 klaster untuk pengabdian kepada masyarakat dan 3 klaster publikasi.

“Ada 6 klaster untuk pengabdian kepada masyarakat yaitu klaster Pembinaan Kapasitas kepada Masyarakat; Pengabdian Berbasis Program Studi; Pengembangan Pendampingan Masyarakat Berbasis Komunitas; Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Ramah Anak, Gender, dan Difabel; Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Lingkungan; dan Pengabdian kepada Masyarakat Kolaborasi Internasional. Lalu untuk publikasi ada 3 klaster, yang pertama adalah Bantuan Penerbitan Buku Ajar; Bantuan Pendampingan Kualitas Jurnal Nasional Terakreditasi; Bantuan Pendampingan Kualitas Jurnal Internasional Terakreditasi,” jelasnya.

Sambutan dan arahan juga disampaikan oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof.Akh. Muzakki, M.Ag., Grad. Dip. SEA., M.Phil., Ph.D. yang menyampaikan bahwa terdapat masalah mindset kita dalam menempatkan pengabdian itu pada posisi yang terpinggirkan. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa terdapat kelebihan dari akademisi dibanding dengan pengabdian oleh Ormas atau LSM.

“Nah, yang menjadi kelebihan dari akademisi dibanding dengan pengabdian oleh Ormas atau LSM adalah pengabdiannya bukan untuk sekadar pengabdian, tapi pengabdian dalam rangka untuk menerjemahkan produk keilmuan yang sudah dihasilkan. Lalu berikutnya, bagaimana bentuk keilmuan itu bisa dinikmati oleh masyarakat. Karena itulah kemudian akan menimbulkan impuls baru yang akan dibawa ke bangku kuliah. Di sinilah intinya publikasi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, beliau juga menyatakan harapannya bahwa pengabdian bukan untuk pengabdian semata, tapi pengabdian untuk ilmu.

Kemudian acara selanjutnya adalah penyampaian lebih lanjut mengenai Tanda Tangan Kontrak Penerima Bantuan sekaligus penutupan yang disampaikan oleh Sekretaris Satuan Pengawasan Internal (SPI) UINSA Surabaya, Noor Wahyudi, M. Kom. Dalam penjelasannya, beliau juga mengingatkan penerima bantuan untuk memperhatikan pengeluaran keuangan.
“Pertama, output harus diperhatikan. Kedua, pembuatan laporan keuangan memperhatikan SBM. Ketiga, asas kepatutan dan kewajaran,” ujarnya. (Himmatul)