Column

PEDOMAN PUASA SYAWAL

  1. Hukum Puasa Syawal dan Waktunya

Hukumnya sunah (anjuran). Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti puasa setahun.” (HR Muslim dari Abu Ayyub Al Anshary, r.a). Puasa Syawal bisa dilakukan berturut-turut tanggal 2-7 Syawal, atau tidak berturut-turut dan kapan saja, asalkan dalam bulan syawal.

  1. Filosofi Pahala Puasa Setahun

Setiap kebaikan dilipatkan pahalanya 10 x (QS. Al An’am [6]: 160). Puasa Ramadan 30 hari x 10 = 300 hari, dan puasa Syawal 6 hari x 10 = 60 hari. Total: 360 hari (jumlah hari dalam setahun). Atau, 1 bulan Ramadan x 10 = 10 bulan, dan 6 hari Syawal x 10 = 60 hari (jumlah hari dalam dua bulan). Total: 12 bulan (jumlah bulan dalam setahun)

  1. Keutamaan Puasa Syawal

(1)bernilai puasa setahun, (2) menutupi kurangnya kesempurnaan puasa Ramadan, sebagaimana salat sunah menutupi kekurangan salat wajib, (3) menunjukkan tambahnya semangat ibadah, salah satu bukti keberhasilan ibadah Ramadan. Ibadah yang terbaik adalah yang dapat mendorong perbuatan baik lainnya, (4) menambah cinta Allah kepada kita. Ia berfirman, “Hamba-Ku tiada henti melakukan ibadah sunah, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku adalah telinga baginya untuk mendengar; mata baginya untuk melihat; tangan baginya untuk menyentuh; dan kaki baginya untuk berjalan” (HQR. Al Bukhari dari Abu Hurairah, r.a).

  1. Puasa Syawal Bagi Yang Berhutang Puasa Ramadan

Bolehkah berpuasa Syawal bagi orang yang masih berhutang puasa Ramadan? (1) Menurut Al-Malikiyah dan As-Syafi’iyah: boleh, tapi lebih baik qadha (mengganti) puasa Ramadan terlebih dahulu, (2) Al Hanabilah: haram, sebab orang yang berhutang puasa Ramadan, berarti belum tuntas puasa wajibnya. Tidak ada jaminan tambahan usia manusia, (3) Al Hanafiyah: boleh, sebab membayar hutang Ramadan tidak ditentukan waktunya (ghairu mu’ayyan), yaitu selama setahun atau lebih, sedangkan Syawal sudah ditentukan (mu’ayyanah), yaitu hanya pada bulan Syawal.

  1. Niat Ganda Puasa

Bolehkah puasa Syawal dengan niat ganda, yaitu puasa Syawal dan sekaligus mengganti (qadha) puasa Ramadan? Menurut sebagian ulama: boleh, asalkan niat utamanya qadha puasa Ramadan, sedangkan puasa Syawal hanya tambahan. Menurut ulama lainnya: tidak boleh. Bagi yang mengikuti pendapat kedua, ia berniat khusus puasa Syawal, dan berdoa diberi Allah kesehatan untuk bisa segera qadha puasa Ramadan setelah selesainya puasa Syawal.

  1. Waktu Niat Puasa Syawal

Berbeda dengan puasa Ramadan yang harus berniat malam hari, niat puasa Syawal bisa pada malam hari dan bisa pagi atau siang hari selama yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Ditulis oleh Moh. Ali Aziz, penulis Terapi Shalat Bahagia, Surabaya, 14 Mei 2021/2 Syawal 1442 H,  www.terapishalatbahagia.net, fb: moh ali aziz;  Youtube: moh ali aziz channel. Mohon koreksi