UINSA Newsroom, Sabtu (03/09/2022); Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Tahun Akademik 2022/2023 yang digelar selama tiga hari dibuka dengan materi universitas. Dilanjutkan dengan materi fakultas yang salah satunya diisi jajaran dekanat.
Di Kampus Gunung Anyar, terdapat empat fakultas yakni Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK).
Ditemui usai mengisi mata acara, para dekan fakultas menyampaikan kesan dan pesan khusus terkait kegiatan PBAK luring perdana pasca pandemi tersebut. Dekan FPK, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si., misalnya menyampaikan bahwa dirinya sangat terkesan dengan pelaksanaan PBAK 2022. Hal ini, karena selama dua tahun menjalani PBAK secara daring sehingga momen ini menjadi terasa berbeda. Apalagi, bertempat pula di gedung kampus baru Gunung Anyar.
Keistimewaan semakin bertambah dengan adanya tambahan prodi yang pertama kali dibuka pada FPK UINSA Surabaya, yakni Prodi Gizi. “Kalau dulu Fakultas Psikologi dan Kesehatan hanya Prodi Psikologi aja, sekarang punya adik baru. Dan itu menambah rasa spesial, keterharuan, keterkesanan, dan semangat yang luar biasa,” ujar Prof. Muhid.
Dekan FPK berharap para maba memiliki semangat yang tinggi dan resilient sebagaimana tagline PBAK FPK 2022 yakni Wake Up, Attitude, and Integrity (WANI). “Pilihan untuk masuk kuliah di UIN Sunan Ampel Surabaya adalah pilihan yang tepat. Karena kita akan menyelenggarakan pendidikan dengan standar mutu yang terjamin dan harapannya bisa menjadi generasi milenial yang bisa menjemput masa depan yang lebih cerah,” ujar Prof. Muhid.
Dekan FISIP, Dr. Abd. Chalik, M.Ag., juga mengakui keseruan PBAK 2022. Salah satunya adalah adanya spirit yang luar biasa yang dibangun Rektor bersama Tim Menajemen UINSA Surabaya. Bagi Maba FISIP, Dekan berharap dengan adanya interaksi langsung dengan jajaran pimpinan dapat melahirkan semangat baru dan motivasi tinggi dalam pembelajaran. “Pijakan di FISIP dengan gerakan tiga kaki yakni akademik, aktifis, dan spiritual,” ujar Dr. Chalik.
Dekan FST, Dr. A. Saepul Hamdani, M.Pd., pun menegaskan, bahwa paradigma PBAK 2022 berbeda. Yakni tidak ada lagi model bullying dan kekerasan. “Karena PBAK seharusnya memaksimalkan pengenalan budaya akademik. Budaya akademik sendiri adalah cara belajar efektif bagi mahasiswa baru supaya mereka menempuh perkuliahan itu tepat waktu,” ujar Dr. A. Saepul.
Termasuk Dekan FAH, Dr. H. Mohammad Kurjum, M.Ag., yang ditemui di ruang kerjanya menilai, bahwa Kegiatan PBAK 2022 cukup well prepared terutama karena diselenggarakan di dua tempat. Kepada para maba, Dekan FAH pun berpesan agar memperbaiki dan meluruskan niat karena Allah. “Ingin berbakti kepada Orangtua, dan juga menghilangkan kebodohan,” imbuh Dr. Kurjum. (All/Humas)