Moderasi Beragama Di Pesantren
Buku ini mengeksplorasi konsep moderasi beragama dalam konteks pesantren melalui pendekatan kajian lanskap linguistik dan geosemiotik. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman dan praktik keagamaan para santri. Dalam buku ini, penulis menyelidiki bagaimana nilai-nilai moderasi beragama ditransmisikan dan diinternalisasi dalam lingkungan pesantren.
Pendekatan lanskap linguistik digunakan untuk menganalisis penggunaan bahasa dalam berbagai elemen visual yang ada di pesantren, seperti papan nama, spanduk, poster, dan bahan ajar. Penelitian ini mengungkap bagaimana bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan moderasi, toleransi, dan inklusivitas.
Sementara itu, pendekatan geosemiotik memungkinkan penelusuran makna yang dihasilkan dari interaksi antara teks dan konteks fisik serta sosial di pesantren. Buku ini menyoroti bagaimana ruang fisik pesantren, termasuk arsitektur, tata letak, dan dekorasi, turut berkontribusi dalam membentuk suasana yang mendukung moderasi beragama.
Melalui kajian mendalam, buku ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya sebagai tempat belajar agama, tetapi juga sebagai ruang di mana nilai-nilai kemanusiaan, kebhinekaan, dan kerukunan antar umat beragama dijunjung tinggi. Penulis memberikan wawasan mengenai pentingnya pendidikan berbasis moderasi beragama sebagai upaya untuk menghadapi tantangan radikalisme dan ekstremisme di masyarakat.
Buku ini sangat relevan bagi para pendidik, peneliti, dan praktisi yang tertarik pada kajian pendidikan Islam, sosiolinguistik, dan geosemiotik, serta mereka yang berkomitmen untuk mempromosikan moderasi dan toleransi beragama di Indonesia.