Berita

UINSA Newsroom, Jumat (31/05/2024); Kegiatan Maturitas Data PDDIKTI Tahun 2024, di UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki beberapa agenda penting yang dibahas. Yakni pembahasan terkait kalender akademik, migrasi prodi S2/S3 yang memiliki linieritas dengan prodi S1 di Fakultas, review buku pedoman akademik, serta teknis tugas akhir mahasiswa.

Kegiatan ini digelar di Gedung GreenSA Inn Lt. 5 Sidoarjo pada Kamis, 30 Mei 2024. Dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag., kegiatan dipandu langsung Kabag Akademik UINSA, H. Ahmad Firdausi, S.IP., M.Fil.I.

Dalam laporannya, Kabag akademik menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut mengundang sebanyak 75 orang. Terdiri dari penyelenggraa prodi dan operator SINAU baik pada fakultas mupun pascasarjana. Turut diundang adlam kegiatan ini, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Ketua Tim Kemahasiswaan, Ketua Badan Pengelola Penerimaan Mahasiswa Baru, Kepala Bagian Tata Usaha pada Fakultas, juga Kasubbag Tata Usaha Pascasarjana.

“Ada beberapa hal yang krusial yang diamanahkan Pak Rektor, bahwa dibawah kepemimpinan Pak Warek hari ini di rapat ini dibahas beberapa hal yang utama, yang perlu menjadi titik tolak pertama adalah soal PMB,” ujar H. Ahmad Firdausi.

Kedua, Kode Etik Mahasiswa,Tendik, Dosen dalam buku pedoman akademik. Ketiga, terkait kelulusan masih menggunakan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Mengingat, bahwa belum ada ketentuan tertulis dari Kementerian Agama RI.

Sementara itu, Wakil Rektor bidang AK dalam sambutannya menyoroti terkait migrasi prodi S2/S3 yang memiliki linieritas dengan prodi S1 di Fakultas. Hal itu menurut Warek telah menjadi pembicaraan yang panjang dalam berbagai forum dan pertemuan. Terutama kaitannya dengan kemungkinan dukungan sarana dan prasarana tata kelola jika migrasi dilakukan.

“Kita ambil kebijakan penyatuan itu baru pada tingkat prodinya. Mahasiswa kuliahnya tetap di Twin Towers. Yang digeser ke fakultas hanyalah para pimpinan prodi, tata kelolanya di fakultas,” ujar Prof. Ali Mudlofir.

Migrasi prodi, lanjut Warek AK, merupakan upaya penguatan kompetensi keilmuan pada prodi. Mengingat, jika lintas bidang keilmuan bertumpuk pada pascasarjana maka fokus pendidikan akan menjadi kurang maksimal.

“Untuk prodi-prodi linier kita geser ke fakultas. Agar pengembangan kapasitas keilmuan prodi bisa lebih terjaga dan terjamin. Sementara Pascasarjana, kita dorong untuk mengembangkan keilmuan yang lintas disipliner,” imbuh Prof. Ali Mudlofir.

Terkait buku panduan akademik, khususnya mengenai teknis tugas akhir mahasiswa, UINSA masih cenderung pada penggunaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi sebagai tugas akhir. Dengan alasan, bahwa tugas akhir jenis ini masih dianggap relevan karena memiliki core keilmuan. Selain itu, baik Skripsi, Tesis, maupun Disertasi memiliki metodologi penelitian, pembimbing, proses pertanggungjawabannya.

Kegiatan hari kedua, pada Jumat,, 31 Mei 2024 akan dilanjutkan dengan agenda Pelaporan PDDIKTI. Menghadirkan Narasumber, Alip Nuryanto, S. Sos.I, M. Hum Analis Kebijakan pada Subdit Kelembagaan dan Kerjasama/Tim Pokja PDDIKTI Kemenag RI. Serta Ahmad Lubab, M.Si., selaku Koordinator Pusat Akreditasi dan Pemeringkatan Lembaga Penjaminan Mutu UINSA Surabaya. (Nur/Humas)

Redaktur: Nur Hayati
Foto: MN. Cahaya