
Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momen istimewa yang penuh keberkahan dan semangat spiritualitas. Di tahun 1446 Hijriyah ini, MTsN 4 Sidoarjo kembali menggelar kegiatan Pondok Ramadhan sebagai salah satu program unggulan untuk membentuk karakter peserta didik yang religius, berakhlak mulia, dan berwawasan keislaman. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan dan kolaborasi mahasiswa dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Kehadiran para mahasiswa ini terus menjadi bagian penting dalam memperkuat pembelajaran keagamaan yang menyentuh aspek kognitif sekaligus praktik spiritual secara langsung.
Pondok Ramadhan di MTsN 4 Sidoarjo dilaksanakan oleh 350 siswa yang terdiri dari kelas 7, 8 dan 9 pada tanggal 6-7 Maret 2025 untuk para siswa dan tanggal 10-11 Maret untuk para siswi. Bapak Ahmad Mujahidin S.Ag, M.Pd, selaku Kepala Madrasah membuka kegiatan Pondok Ramadhan secara serentak pada tanggal 6 Maret sekaligus tausiyah singkat mengenai Pondok Ramadhan. Pembukaan ini dihadiri oleh para siswa, para dewan guru, staf madrasah serta mahasiswa MBKM FTK UINSA. Materi Pondok Ramadhan disampaikan sesuai dengan tingkatan kelas seperti, kelas VII mengenai bab Thaharah dan Ketentuan Sholat Fardhu, kelas VIII mengenai bab Haji dan Umroh, serta kelas IX mengenai bab Pemulasaraan Jenazah. Tidak hanya penjelasan dan pemahaman, para siswa juga akan diminta melakukan praktek mengenai materi yang mereka dapat pada hari selanjutnya.
Selama berlangsungnya Pondok Ramadhan, para mahasiswa MBKM FTK UINSA berperan aktif dalam membimbing, mengajar, serta mendampingi siswa-siswi MTsN 4 Sidoarjo dalam memahami materi Pondok Ramadhan. Mereka menyampaikan materi-materi penting yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan ibadah umat Islam, seperti thaharah (bersuci), manasik haji dan umrah, serta sholat jenazah. Tidak hanya memberikan pemahaman secara konseptual, mahasiswa juga memandu langsung praktik pelaksanaan setiap ibadah tersebut, mulai dari simulasi wudhu dan tayamum yang benar, tata cara thawaf dan sa’i, hingga praktik menyolatkan jenazah secara berjamaah. Semua dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan, dialogis, dan penuh kehangatan, sehingga siswa merasa lebih mudah memahami dan menghayati materi yang diajarkan.


Kehadiran mahasiswa dalam kegiatan ini menjadi penghubung penting antara teori yang biasa mereka pelajari di ruang kelas dengan kenyataan praktik keagamaan yang lebih aplikatif. Di sisi lain, bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi wadah pengabdian dan pembelajaran langsung di lapangan. Mereka tidak hanya belajar bagaimana menyampaikan materi kepada siswa, tetapi juga belajar mengelola dinamika pembelajaran, membangun komunikasi efektif dengan remaja usia madrasah, serta memahami kultur pendidikan menengah yang akan sangat berguna bagi masa depan profesional mereka, terutama yang bercita-cita menjadi pendidik.
Lebih dari itu, Pondok Ramadhan ini juga membawa misi besar dalam hal pembentukan karakter dan nilai-nilai spiritual siswa. Melalui kegiatan tadarus Al-Qur’an, kajian tematik, dzikir bersama, serta refleksi harian, para siswa diajak untuk merenungkan makna ibadah yang dijalankan selama bulan suci ini. Nilai-nilai seperti keikhlasan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan empati terhadap sesama ditanamkan dengan kuat melalui pengalaman spiritual yang menyentuh. Kegiatan ini pun semakin terasa mendalam karena berlangsung dalam suasana Ramadhan yang penuh kehangatan dan semangat kebersamaan
Kegiatan Pondok Ramadhan yang melibatkan mahasiswa MBKM UINSA ini menjadi bentuk nyata sinergi antara lembaga pendidikan menengah dan perguruan tinggi dalam penguatan nilai-nilai keislaman. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa peran mahasiswa tidak hanya terbatas pada pembelajaran di kampus, tetapi juga dapat memberi kontribusi langsung dan bermakna dalam proses pendidikan di madrasah. MTsN 4 Sidoarjo secara konsisten membuka ruang kolaboratif semacam ini sebagai bagian dari upaya memperkaya pengalaman belajar siswa sekaligus menjadi wahana pengabdian dan pelatihan keterampilan edukatif bagi mahasiswa.
Dari sisi mahasiswa, kegiatan ini juga dirasakan sangat bermakna. Beberapa dari mereka menyampaikan bahwa pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang realitas dunia pendidikan dan tantangan dalam membimbing siswa secara langsung. Tidak sedikit pula dari mereka yang merasa lebih termotivasi untuk memperdalam ilmu keislaman mereka agar dapat lebih siap ketika kelak mengabdikan diri di masyarakat.
Dengan berakhirnya rangkaian Pondok Ramadhan, para siswa tidak hanya mendapatkan tambahan pengetahuan dan praktik ibadah yang lebih baik, tetapi juga merasakan kehadiran sosok-sosok inspiratif dari kalangan mahasiswa yang menjadi panutan dalam semangat belajar dan beribadah. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang terus tumbuh dan berkembang, tidak hanya sebagai rutinitas tahunan, tetapi sebagai bagian dari budaya pembinaan karakter yang berkelanjutan.
Pondok Ramadhan MTsN 4 Sidoarjo tahun ini membuktikan bahwa menyatukan ilmu dan iman dalam bingkai kolaborasi dapat menghasilkan dampak yang nyata. Dengan pendekatan yang tepat, kegiatan keagamaan bisa menjadi media transformasi yang menyentuh hati, membentuk karakter, dan menumbuhkan semangat keberagamaan yang kokoh dalam diri generasi muda. Semoga ke depan, sinergi antara madrasah dan perguruan tinggi seperti ini bisa menjadi contoh model pendidikan Islam yang inklusif, inspiratif, dan berkelanjutan.