Berita

Prodi Tasawuf dan Psikoterapi kembali melakukan Kegiatan Peningkatan Kompetensi Mahasiswa (PKM) pada tanggal 16 Mei 2024. PKM ini merupakan kegiatan rutinan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi untuk meningkatkan kualitas mahasiswa yang diisi oleh narasumber yang berkualitas. Kegiatan PKM bertempat di aula gedung B3, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat yang berlangsung dari pukul 08.30 WIB hingga 11.00 WIB dan diikuti oleh mahasiswa semester 2.

Prodi Tasawuf dan Psikoterapi pada PKM kali ini mengusung tema “Hack Penulisan Artikel Populer Di Media Massa” yang menghadirkan narasumber dari mentor kelas menulis. Narasumber tersebut merupakan salah satu dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat yang bernama Almi Novita, S.Ag. M.Pd.

Pengambilan tema oleh Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, dikarenakan pentingnya menulis bagi seorang mahasiswa. Dalam sambutan Dr. Ghozi M. Fil. I selaku Kajur Prodi Tasawuf dan Psikoterapi menjelaskan bahwa “Ukuran mahasiswa yakni pada tulisan, sepintar apapun mahasiswa, berorasi, berorganisasi di kampus, jika tidak bisa menulis dijamin tidak akan pernah berprestasi. Karena ukuran prestasi akademik di kampus berdasarkan pada tulisan,” ujarnya.

Almi Novita sebagai narasumber juga menyinggung terkait alasan kenapa harus menulis? Dalam penjelasannya beliau menyatakan bahwa dengan menulis dapat dikenal banyak orang, bahkan ketika si penulis sudah tiada, karya tulisannya dapat dikenang. Selain itu menulis juga dapat membantu seseorang menekspresikan diri, komunikasi yang efektif, peningktan kemampuan bahasa, peningkatan ketrampilan berpikir kritis, dan pengembangan kreatifitas tanpa disadari.

Seringkali permasalahan mengenai kepenulisan ialah sulitnya menemukan ide. Menurut Almi, banyak hal yang dapat memantik seseorang untuk menemukan ide, salah satunya yakni lingkungan sekitar dan membaca. “Sebetulnya inspirasi dapat berasal dari diri kita sendiri, karena diri kita bisa jadi pelajaran untuk orang lain. Maka untuk menemukan ide secara sederhana kita dapat melihat lingkungan kita sendiri. Menulis itu mudah, tidak sulit sama sekali, namun terkadang memang untuk menemukan ide agak sulit, maka juga perlu banyak membaca,” jelasnya.

Selain membahas seputar kepenulisan, Almi juga menyinggung mengenai esai. Menurutnya esai bisa berasal dari prespektif pribadi penulis. Secara garis besar esai menyampaikan informasi, gagasan, ekspresi, serta emosi penulis tentang subjek tertentu dan menceritakan diri sendiri juga termasuk sebuah esai. Esai merupakan salah satu jenis karya tulisan yang berisi kombinasi antara fakta dan opini, namun ketika esai tersebut dimasuki opini maka berubah menjadi sebuah opini. 

Adapun tips dan trik menulis menurut Almi yang disampaikan dalam PKM Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, antara lain;

  1. Tips
  2. Mulai dengan ide besar.
  3. Mulai rencana atau outline
  4. Menulislah secara rutin. Apabila ingin menjadi penulis yang handal maka rutinlah menulis. Tanpa disadari hal tersebut sangat bermanfaat bagi para akademisi, apalagi di dalamnya terdapat gagasan adan ide pokok yang menarik. Maka dari itu, jangan hanya sekedar menulis dan menuntaskan kewajiban. Jika tidak serius dalam mneulis, hasil akhirnya pun tidak bermutu. Namun ketika serius dalam menulis, bukan hanya tulisan yang dihasilkan baik, tetapi juga cara berpikir yang unik.
  5. Perhatikan bahasa dan ejaan serta dapatkan umpan balik. Apabila tulisan sudah selesai, minalah orang lain untuk membaca.
  6. Trik 
  7. Set timer (memiliki target  menulis).
  8. Alat bantu menulis. Manfaatkan adanya perkembangan teknologi. Adanya teknologi bukan berarti kita tutup mata, mencontek, tapi untuk mengembangkan ide yang sudah kita punya. 
  9. Jangan terjebak pada judul. Jangan fokus pada judul tapi fokus pada tema yan diangkat, judul akan berkembang ketika tulisan selsai, asalkan topik tidak diubah.
  10. Gunakan teknik freewriting
  11. Simpan dan tinjau kembali tulisan dalam beberapa lama untuk mendapatkan inspirasi baru.

Potret antusias mahasiswa saat bertanya. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penyerahan cinderamata. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Almi menutup sesi pemaparan materinya dengan sebuah kalimat motivasi untuk mahasiswa agar semangat dalam menulis, “Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara inilah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreatifitas akan dipertimbangkan.”

Kegiatan PKM diakhiri dengan sesi tanya jawab yang berjalan dengan baik dan cukup menyenangkan. Terdapat lima penanya, yaitu dua mahasiswa dan dua mahasiswi. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dan sesi foto bersama. (Mumtaza Nur Annisa-Mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat)