Memahami waktu sebagai aspek fundamental dalam kehidupan memerlukan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai esensial. Keimanan yang teguh menjadi pondasi yang kuat, mengajarkan bahwa setiap detik memiliki makna spiritual yang mendalam. Dalam perencanaan langkah-langkah kehidupan, keimanan tidak hanya menjadi panduan, tetapi juga kekuatan pendorong untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Penting untuk diingat bahwa iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Selanjutnya
Amal sholeh, sebagai ekspresi nyata rasa syukur terhadap waktu yang diberikan, bukan sekadar investasi bagi diri sendiri, tetapi juga kontribusi positif dalam mengisi rentang waktu yang diberikan. Peningkatan kualitas amal sholeh menjadi tujuan, dengan harapan bahwa setiap tindakan baik membentuk warisan positif yang membimbing kehidupan sehari-hari.
Menyampaikan sikap istiqomah dengan kebenaran menciptakan konsistensi dalam pengelolaan waktu. Keterbukaan dan integritas dalam setiap tindakan memberikan makna yang lebih dalam pada setiap momen. Dengan niat baik dan konsistensi, waktu tidak hanya dihabiskan, tetapi diisi dengan makna yang melekat pada integritas diri.
Militansi kesabaran, sebagai inti, membawa pemahaman bahwa setiap tantangan, hambatan, atau keterlambatan memiliki potensi untuk menjadi pembelajaran berharga. Kesabaran bukan hanya menunggu, melainkan juga sebuah proses pengembangan diri dan penerimaan terhadap dinamika kehidupan. Para Nabi telah menunjukkan kesabaran tingkat tinggi saat menghadapi tantangan dan rintangan dari kaum mereka.
Sebagai kesimpulan, menghargai waktu melibatkan seluruh eksistensi, mulai dari keimanan yang teguh, amal sholeh, sikap istiqomah, hingga militansi kesabaran. Melihat waktu sebagai karunia yang tak ternilai memungkinkan setiap individu membentuk jejak berharga yang memberikan inspirasi dan nilai positif bagi diri sendiri serta lingkungan sekitar. Dalam perjalanan hidup ini, penghargaan terhadap waktu menjadi kunci untuk membentuk pribadi yang bermakna dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
- FUF Raih Prestasi di HUT Dharma Wanita Persatuan ke-25 UINSAby Fakultas Ushuludin & Filsafat
- PDLT, KUNCI SUKSES PEGAWAI*by UIN Sunan Ampel Surabaya
- Hadirkan Kurikulum Toleransi Berbasis Ramah Difabel, Prodi PGMI Bekerjasama dengan BAZNAS RI Adakan Pengembangan Kompetensi Pengajar Mushaf Al-Qur’an Isyarat Bagi Lembaga/Mitra dan Mahasiswaby Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
- Kunjungan FISIP UINSA ke BAWASLU Kab. Malang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malangby Fakultas Ilmu Sosial & Politik
- Enterpreneurial Development oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya 2024by Prodi Teknik Lingkungan
- SIGMA 2024 : Alohomora: “Active Leadership Opportunities, With Moral Integrity and Dedication”by Prodi Matematika
- Puskolegis FSH UINSA Gelar Legal Discourse: Menggali Sejarah Hukum dari Lembaran Rijksbladby Fakultas Syariah & Hukum
- GELAR LOMBA PUISI DAN WEDANG RONDE, DWP UINSA RAYAKAN HUT KE-25by UIN Sunan Ampel Surabaya
- Membangun Kelekatan Anak dan Orang tuaby Magister Studi Islam
- BRIEFING ITU PENTINGby UIN Sunan Ampel Surabaya