Berita

 

Di tengah riuh Pemilu 2024, seorang mahasiswi sastra Inggris dari FAHUM (Fakultas Adab dan Humaniora) UINSA berani menyebrang jalur dari dunia sastra ke dunia yang sama sekali tidak berhubungan dengan sastra. Dengan langkah mantap, Shelomita Amanda Pratiwi yang saat ini berada di semester 6, menjalani magang MBKM-nya di KPU (Komisi Pemilihan Umum) Lamongan.

“Saya mulai magang di bulan Desember akhir karena KPU pasti sedang sibuk-sibuknya sebelum Pemilu 2024 dilaksanakan” tukas Amanda. Hal itu ia katakan karena kebijakan kampus meminta para mahasiswanya untuk memulai magangnya pada tanggal 5 Februari.

Amanda mengaku bahwa tugasnya tidak hanya sebatas mengamati, tetapi ia juga berperan aktif dalam mengerjakan berbagai hal yang bersangkutan dengan PEMILU. Termasuk merekap akun para KPPS agar bisa melakukan pelaporan jumlah suara menggunakan aplikasi SIREKAP dan melakukan rekapitulasi suara yang dikumpulkan KPPS di aplikasi SIREKAP. Amanda mengatakan bahwa dia merasa nyaman dengan pekerjaan yang diberikan karena dapat mengasah kemampuannya menggunakan Microsoft Excel.

Selain itu, Amanda juga terlibat langsung dalam pengembangan media sosial KPU, Amanda tidak hanya menjalankan tugasnya dengan cermat, tetapi juga membawa nuansa kreatif dalam setiap postingan yang menyediakan informasi relevan dan mudah dipahami tentang Pemilu 2024. Dengan pengetahuan sastranya, Amanda mampu mengurai kompleksitas data dan menyajikannya secara menarik melalui media sosial KPU, menjadikan informasi tentang Pemilu 2024 yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas, terutama generasi milenial dan Z yang dominan di ranah digital. Keberadaannya di tengah tim KPU tidak hanya sekadar sebagai mahasiswa magang, tetapi juga sebagai agen perubahan karena semangatnya yang membawa semangat baru dalam menjalani proses demokrasi.

Dalam perjalanan magangnya sebagai mahasiswi sastra Inggris yang magang di KPU, Shelomita Amanda Pratiwi berharap bahwa mahasiswa lain mampu menunjukkan bahwa semangat, kreativitas, dan pengetahuan tidak terbatas pada batasan disiplin ilmu. Dia telah membuktikan bahwa prodi yang diambil tidak akan membatasimu untuk menemukan passion-mu.