Berita

Surabaya, 20 Februari 2025 – Suasana meriah menyelimuti UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) saat puluhan mahasiswa dari berbagai negara turut serta dalam ajang Lomba Memperagakan Busana Daerah, Kamis siang. Kegiatan ini menjadi ajang untuk menampilkan keberagaman budaya melalui pakaian adat serta memperkenalkan nilai filosofi yang terkandung di dalamnya.

Mahasiswa dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) yang sedang mengikuti program International Student Mobility di UINSA turut ambil bagian dalam lomba ini. Tidak hanya mereka, mahasiswa asing lainnya yang sedang menempuh studi penuh waktu di UINSA juga ikut berpartisipasi, menjadikan kompetisi ini semakin semarak dengan keberagaman etnis dan budaya.

Berbeda dari lomba busana biasa, kompetisi ini tidak hanya menitikberatkan pada penampilan visual semata. Setiap peserta diwajibkan menjelaskan filosofi dan makna budaya dari pakaian adat yang dikenakan. Kepercayaan diri, kreativitas, kesesuaian dengan tema, serta inovasi dalam memperkenalkan budaya menjadi aspek utama dalam penilaian.

Peserta lomba berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Sudan, Somalia, dan Turki. Mereka dibagi menjadi lima kelompok yang masing-masing terdiri dari lima orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mendorong interaksi lintas budaya sekaligus mempererat hubungan antarbangsa di lingkungan akademik.

Sejak awal acara, peserta tampak antusias mengikuti perlombaan ini. Mereka tidak hanya mengenakan pakaian adat dengan penuh percaya diri, tetapi juga menjelaskan nilai budaya di balik motif, warna, dan bentuk pakaian mereka dengan rinci.

Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak akademik. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Mohammad Khodafi, hadir sejak awal hingga akhir untuk mengawal jalannya lomba. Sementara itu, dewan juri yang ditunjuk dalam kompetisi ini terdiri dari Dr. Khoirul Asyrah (Malaysia) dan Dr. Abdullah Ubed, M.Ag (Indonesia), yang memiliki keahlian di bidang budaya dan kesenian tradisional.

Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi dan apresiasi budaya. Dengan keikutsertaan mahasiswa dari berbagai negara, ajang ini semakin memperkuat pemahaman antarbudaya di lingkungan kampus.

“Kegiatan ini sangat menarik karena kami bisa belajar banyak tentang budaya negara lain, bukan hanya dari pakaian yang dipakai, tetapi juga dari nilai-nilai yang mereka bawa,” ujar salah satu peserta dari Malaysia.

Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus diadakan di masa mendatang untuk mempererat hubungan antarbudaya serta memperkaya wawasan mahasiswa mengenai keragaman budaya dunia.