Dalam rangka mengantisipasi Pemilu 2024 mendatang, mahasiswa magang Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya (FISIP UINSA) berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gresik. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan mahasiswa magang kali ini bertujuan untuk mempromosikan inklusivitas dan meningkatkan kesadaran pemilu di kalangan masyarakat, khususnya para penyandang disabilitas di Kabupaten Gresik.
Pada hari Senin, 22 Januari 2024, Bawaslu Gresik memulai kegiatan dengan pelantikan pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Kabupaten Gresik. Kegiatan ini menandai dimulainya serangkaian kegiatan yang luas menjelang pemilu. Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UINSA terlibat aktif dalam proses pelantikan tersebut, dengan perwakilan yang ditugaskan di berbagai kecamatan.
Para mahasiswa yang tersebar sesuai dengan domisili masing-masing mengambil bagian dalam upacara pelantikan yang diadakan di Kecamatan Bungah di SMA Assa’adah, Kecamatan Kebomas di Hotel Khas Gresik, dan Kecamatan Menganti di Gor Siwalan Desa Hendrosari. Acara di Kecamatan Menganti menjadi saksi sebuah peristiwa yang unik, saat para calon anggota Panitia Pemungutan Suara (PTPS) yang berasal dari berbagai latar belakang agama mengucapkan sumpah secara bersama-sama dengan didampingi oleh pemuka agama masing-masing.
Keesokan harinya, Selasa, 23 Januari 2024, Bawaslu Gresik melanjutkan kegiatannya bersama mahasiswa FISIP UINSA. Sesi penyuluhan diselenggarakan untuk para penyandang disabilitas di pendopo rumah dinas bupati Gresik, yang turut menghadirkan komunitas penyandang disabilitas National Paralympic Committee Indonesia (NPCI). Sesi ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang pentingnya kejujuran dalam pemilu dan memandu mereka yang memiliki keterbatasan dalam mencoblos. Melalui kegiatan ini, Bawaslu memastikan bahwa bantuan akan tersedia di lokasi TPS bagi para penyandang disabilitas yang membutuhkan.
Para mahasiswa selanjutnya diundang oleh Bawaslu Gresik untuk berpartisipasi dalam pengarahan untuk Panwascam dan stafnya. Pengarahan tersebut mencakup topik-topik seperti bagaimana mengatasi sengketa terkait surat suara di TPS dan potensi pelanggaran. Para pembicara yang terdiri dari mantan Kementerian Agama Kabupaten Gresik dan Kepala Divisi Keuangan dan Sumber Daya Manusia Bawaslu Gresik, berbagi wawasan mereka dalam kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari di Hotel Horison Gresik.
Upaya kolaboratif antara Bawaslu Gresik dan mahasiswa FISIP UINSA ini tidak hanya berkontribusi pada pemahaman masyarakat tentang proses pemilu, tetapi juga menumbuhkan komunikasi yang lebih erat di antara pengawas pemilu di Kabupaten Gresik. Rangkaian kegiatan dengan Bawaslu Gresik kali ini menunjukkan komitmen untuk memastikan proses demokrasi yang adil, terinformasi dengan baik, dan inklusif dalam pemilu 2024 mendatang. (WD)