Sebanyak 50 mahasiwa Ilmu Politik semester tiga belajar tentang pengelolaan partai ke DPD PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Jawa Timur. Kegiatan tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari praktikum mata kuliah ‘Partai Politik dan Pemilu’ yang wajib diikuti oleh mahasiswa Ilmu Politik.
Ke-50 mahasiswa didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Dr. Andi Suwarko, M. Si. Mereka diterima oleh jajaran elit PDIP Jawa Timur yakni Wisnu Sakti Buana, Oni Setiawan, Edy Tarmidi Wijaya (Wakil Ketua), Nugroho (Wakil Sekretaris), dan Setyoharini (Wakil Bendahara). Para pimpinan partai satu persatu menyampaikan materi tentang sejarah partai, paltform partai, model kaderisasi dari tingkat pratama, madya hingga utama. Mereka juga menyampaikan materi tentang beberapa jenis pendidikan kader di PDIP seperti sekolah partai, sekolah Cakada hingga sekolah calon pengurus. Tidak kalah pentingnya materi tentang ideologi partai serta menejemennya.
Wisnu Sakti Buana salah satu pimpinan partai menyatakan bahwa PDIP merupakan partai kader yang mengutamakan kepentingan rakyat dalam berbagai hal. Partai ini lahir dan untuk kepentingan rakyat terutama dari kalangan yang selama ini tidak banyak disentuh oleh pembangunan. “PDIP selalu siap untuk menjaga negeri ini agar senantiasa hidup makmur, sejahtera, dan aman”, jelas mantan Wakil Wali Kota Surabaya ini. “PDIP dengan senang hati apabila adik-adik belajar bersama kami tentang politik, syukur jika dapat bergabung dengan kami. Kami partai terbuka, dengan siapapun kami welcome”, tambahnya.
Sementara Dr. Andi Suwarko, M. Si dalam sambutannya menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa Ilmu Politik UINSA di kantor PDIP Jawa Timur dalam rangka untuk memperkuat kapasitas akademik dan keterampilan agar menerima informasi langsung dari para pelaku atau politisi tentang menejemen partai serta bagaimana cara kerja partai politik. “Ini cara kami untuk menutup gap antara teori dan praktik”, jelasnya. “PDIP salah satu partai yang kami tuju. Nantinya ada partai lain yang kami sedang menjajagi untuk belajar. Biar mahasiwa berinteraksi dan berdialog langsung dengan pelaku partai”, tambahnya.
Sementara, mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 2,5 jam tersebut. Dalam sesi dialog mahasiswa menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kritis seputar kekuasaan oligarkis, hegemonik dan partai yang bercorak absolut. Mereka ingin mengkonfirmasi teori-teori yang sudah didapatkan di bangku kuliah dengan meminta respons dan mendengarkan pandangan politisi.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan foto bersama mahasiswa dengan pimpinan dan jajaran elit PDIP Jawa Timur (Ak)