Fawwas Suher, seorang mahasiswa FSH UINSA berhasil meraih juara 1 pada ajang bergengsi Kacong Jhebbing, Duta Wisata Kabupaten Bangkalan 2024. Acara ini berlangsung selama beberapa tahap yang penuh tantangan dan memakan waktu yang panjang. Hal itu juga termasuk perjalanan rutin antara Surabaya dan Madura yang penuh dengan perjuangan dan tantangan.
Fawwas menjelaskan bahwa proses seleksi diawali dengan tahap administrasi. Para peserta harus mengumpulkan berkas persyaratan dan menyerahkannya secara langsung ke Bangkalan. Tahap berikutnya adalah tes tertulis yang meliputi bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Madura. Dari sekitar 350 peserta yang mendaftar dari berbagai instansi di Bangkalan Raya, hanya 50 pasangan yang lolos ke tahap selanjutnya.
Setelah berhasil melewati tes tertulis, para peserta mengikuti tes bakat dan storytelling. Pada tahap ini, Fawwas dipasangkan dengan Aini dan Sabrina, peserta asal Kamal, Madura. Mereka membahas tema seputar destinasi budaya dan pariwisata Kabupaten Bangkalan, termasuk Batik Petenteng dan Batik Tanjung Bumi. Fawwas menyoroti penurunan minat terhadap Batik Petenteng seiring perkembangan zaman serta tantangan dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya tersebut.
Tahapan terakhir yang harus dilalui Fawwas adalah tes wawancara dan eliminasi. Dari 50 pasangan, hanya 25 pasangan yang lolos ke tahap ini. Tak disangka, akhirnya Fawwas menjadi salah satu perserta yang berhasil masuk dalam jajaran Top 10 Kacong Jhebbing Bangkalan 2024. Meski dihadapkan dengan tantangan berat, Fawwas merasa selalu didukung oleh keluarga dan sahabatnya yang menjadi sumber semangatnya. ”Persiapan saya sangat terbantu dengan adanya support system yang kuat dari orang tua dan sahabat,” ujarnya.
Setelah dinobatkan sebagai pemenang, Fawwas mengaku sangat senang dan bangga atas pencapaiannya. ”Saya sangat mensyukuri setiap proses yang dilalui dan merasa bangga bisa berkontribusi sebagai putra daerah Bangkalan. Ilmu yang saya pelajari di UIN Sunan Ampel juga menjadi bekal berharga dalam kompetisi ini,” tambahnya. Kedepannya, Fawwas berencana mengikuti ajang-ajang serupa seperti Duta Bahasa Jawa Timur dan Raka Raki Jawa Timur.
”Dengan doa dan dukungan semua pihak, saya berharap bisa terus mengharumkan nama daerah dan kampus,” tutupnya. Acara Kacong Jhebbing ini tidak hanya menjadi ajang prestasi bagi para peserta saja. Tetapi juga sebagai platform untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bangkalan di tingkat nasional dan internasional.
Redaktur: Suci Wulandari
Reportase: George As’ad
Desain Foto: Erij Karimah