Seluruh mahasiswa semester enam Prodi Tasawuf dan Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menjalani program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu instansi magang mereka yakni Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kampung Anak Negeri (Kanri) Wonorejo. Mahasiswa TP tersebut yakni Cindy Queen Nona Givanda, Fasya Rosikhul Ilmi, Jesicha Dwi Fatika Sari, dan Raju Nasrul Al Khobir.
UPTD Kampung Anak Negeri merupakan unit pelayanan di bawah Dinas Sosial yang memiliki fungsi sebagai perlindungan sementara bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa TP dalam mendampingi dan membina anak-anak yang berada dibawah asuhan UPTD tersebut.
Dalam kegiatan magang ini, mereka berperan aktif dalam mendampingi pembina dalam membina anak-anak kanri seperti membantu dalam kegiatan belajar mengajar, memberikan pendampindan dalam kegiatan harian, membantu dalam kegiatan keagamaan, serta memberikan dukungan moral dan emosional.
Mahasiswa TP yang pertama kali menjalani magang mengaku merasakan berbagai perasaan, mulai dari deg-degan dan khawatir karena harus berinteraksi dengan anak-anak dengan latar belakang yang beragam, hingga rasa ingi tahu dan penasaran tentang kehidupan di UPTD Kampung Anak Negeri. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mereka mulai memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut.
Intan Maulida Qorry’ Aina selaku dosen pamong mereka memberikan pesan untuk lebih sabar dalam menghadapi anak-anak kanri, serta rasa empati dan kepedulian. Mereka juga diberi masukan agar bisa menjadi profesionalisme dan etika kerja khususnya dalam sopan santun. Pentingnya untuk mengaplikasikan ilmu di dapatkan di bangku perkuliahan ke dalam kegaiatan MBKM ini.

Kegiatan Membimbing Anak-anak Kanri Tentang Ilmu Keagamaan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Mereka juga dibimbing oleh dosen pamong dalam memahami kondisi dan kebutuhan anak-anak, bimbingan dalam tugas magang, bimbingan dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, bimbingan dalam membuat laporan kegiatan serta memberikan masukan dan arahan secara berkala selama kegiatan MBKM berlangsung.
Mahasiswa TP selama magang di UPTD diberi tugas untuk mendampingin anak-anak dalam pembinaan di kanri seperti membantu dalam pengembangan program-program baru untuk anak-anak dan membantu dalam kegiatan yang berhubungan dengan perberdayaan anak, serta selalu terlibat dalam kegiatan sosial yang diadakan oleh UPTD.
Selain itu, mahasiswa juga merasa senang bisa magang di UPTD Kampung Anak Negeri karena mereka memperoleh banyak ilmu dan pengalaman, khususnya tentang kehidupan anak-anak di sana. Hal ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dan membuka mata mereka tentang realitas sosial serta memberikan pembelajan mendalam mengenai kehidupan atau masa lalu anak-anak kanri di UPTD.
Salah satu mahasiswa magang yakni Cindy menuturkan, “Pengalaman yang saya dapatkan banyak, mulai menjadi guru, kakak, teman, dan pengganti membina dalam membina anak-anak Kanri setiap harinya,” ujarnya.
Selain memberikan manfaat bagi anak-anak kanri UPTD, program magang ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga mengembangkan keterampilan interpersonal, empati, serta kemampuan analisis dalam menangani permasalahan sosial.
Dengan adanya program MBKM ini, diharapkan mahasiswa TP dapat terus mengembangkan keilmuannya dalam bidang psikoterapi Islam serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya anak-anak yang membutuhkan pendampingan khusus. Program ini juga menjadi langkah yang bagus bagi mahasiswa TP untuk mengintegrasikan keilmuan mereka selama di kampus.
Penulis: Siti Uswatun Khasanah
Editor: Khalimatu Nisa