Pada tanggal 3 November 2020 Prodi Ilmu Kelautan UINSA mengadakan kuliah tamu secara online dengan menghadirkan seorang ahli di bidangnya, yakni Rokhmad Habibi dari PT. BMT. Kuliah tamu kali ini mengusung topik menarik mengenai “Proses dan Sistematika Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)”.
Dalam kuliah tamu ini, Habibi memaparkan pentingnya AMDAL dalam kegiatan atau proyek pembangunan. AMDAL merupakan sebuah instrumen untuk mengevaluasi dampak lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi dampak negatifnya. Paparan beliau membuka wawasan tentang betapa pentingnya AMDAL dalam melindungi lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Selama kuliah tamu ini, Habibi juga menguraikan secara rinci tentang proses penyusunan AMDAL, meliputi tahap awal hingga akhir. “Penyusunan AMDAL melibatkan serangkaian tahapan yang sistematis. Tahap pertama adalah studi awal, dimana dilakukan identifikasi terhadap proyek atau kegiatan yang akan dilakukan serta potensi dampak lingkungan yang mungkin timbul. Kemudian dilakukan studi lingkungan, dimana dilakukan pengumpulan data dan analisis terhadap kondisi lingkungan yang ada. Tahap berikutnya adalah identifikasi dampak, dimana dampak-dampak yang mungkin timbul dari proyek atau kegiatan tersebut diidentifikasi dan dievaluasi. Setelah itu, dilakukan penilaian dampak, dimana dilakukan penilaian terhadap tingkat signifikansi dampak-dampak yang telah diidentifikasi. Tahap terakhir adalah penyusunan rencana pengelolaan lingkungan, dimana langkah-langkah pengelolaan dampak negatif dan pemantauan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif tersebut,” paparnya.
Habibi menjelaskan tentang tahap analisis lingkungan, penilaian dampak, dan bagaimana melibatkan pemangku kepentingan dalam proses tersebut. Habibi juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam AMDAL. Ia menggarisbawahi bahwa AMDAL bukan hanya mengenai pemenuhan persyaratan hukum. “Proyek-proyek pembangunan harus dijalankan secara berkelanjutan dan memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan pelestarian lingkungan” tutupnya.