Berita

Sabtu, 08 Oktober 2022 Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tabiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar kuliah tamu pada mata kuliah pengembangan kurikulum. Pada kesempatan kuliah tamu kali ini, Prodi PGMI mengundang langsung Guru penggerak Kemdikbudristek sekaligus fasilitator Nasional Tanoto Grup.

Kuliah tamu yang dihadiri oleh 150 mahasiswa yang merupakan semester 3 (tiga) dan 5 (lima) ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konsep implementasi kurikulum merdeka dan pengembangan modul ajar serta LKPD pada kurikulum merdeka. Kegiatan kuliah tamu dibuka langsung oleh Ketua Program Studi PGMI sekaligus dosen pengampu Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Ibu Uswatun Chasanah, M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau berpesan kepada mahasiswa agar menyimak dengan baik pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber, terutama yang berkaitan dengan best practice kurikulum merdeka.  

Sesi pemaparan materi, dipandu oleh moderator Ibu Nina Indriani, M.Pd yang juga merupakan dosen pengampu mata kuliah pengembangan kurikulum. Selama 2 (dua) jam, mahasiswa menyimak pemaparan materi terkait IKM dan Pengembangan modul ajar serta LKPD dari narasumber yang merupakan guru penggerak Kemdikbudristek sekaligus fasilitator nasional Tanoto Grup, Ibu Hermi Syafrudin, S.PD. Di awal sesi, mahasiswa diajak untuk menjawab pertanyaan melalui kuis interaktif lewat aplikasi Quizizz. Mahasiswa sangat antusias menjawab pertanyaan yang disajikan lewat aplikasi tersebut. Dalam pemaparan materinya beliau mengawali perbedaan esensial antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Ada dua kegiatan utama di struktur Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan proyek penguatan profil pelajar pancasila yang diimplemntasikan melalui pembelajaran kokurikuler. Pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik. Sementara itu, Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran diferensiasi  sesuai tahapan capaian siswa.  Beliau menjelaskan bahwa melalui kurikulum merdeka guru dapat memilih format, cara, materi essensial, dan pengalaman apa yang ingin diajarkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Sedangkan bagi siswa, kurikulum merdeka dapat mengeksplorasi potensi unik setiap individu yang selama ini terkungkung dengan materi.Dengan penerapan kurikulum merdeka, pembelajaran dilakukan melalui paradigma baru dan berdiferensiasi sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan, berpusat pada siswa, dan sesuai kebutuhan serta tahap perkembangan di setiap fasenya.

Setelah menjelaskan terkait konsep Kurikulum merdeka, narasumber yang merupakan Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1  Bontang Kalimantan Timur, menjelaskan bagaimana mengembangkan modul ajar dan LKPD yang menarik dan menyesuaikan karakteristik peserta didik. Modul ajar pada kurikulum merdeka merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang secara sistematis dan menarik untuk membantu mencapai kompetensi yang diharapkan. Di akhir pemaparan materinya, narasumber menampilkan contoh modul ajar yang sangat menarik dan relevan,  disajikan secara digital dan memfasilitasi gaya belajar siswa.

Seusai pemaparan materi dari narasumber, moderator membuka sesi diskusi dan tanya jawab. Mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan-perntanyaan seputar impementasi kurikulum merdeka, sampai pertanyaan teknis pembuatan modul ajar dan LKPD. Narasumber pun menjawab setiap pertanyaan yang diberikan secara mendetail dan penuh semangat. Kegiatan kuliah tamu ditutup dengan agenda foto bersama seluruh peserta yang hadir.

Terimakasih Bu Hermi, Tetap semangat menjadi sosok guru inspiratif dimanapun ibu berada. “Apapun Kurikulumnya, Mutu Guru Kuncinya”!