Berita

UINSA Newsroom, Kamis (24/08/2023); Sebuah upaya nyata dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat pedesaan terwujud melalui pengabdian komunitas Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 22 dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Dalam kurun waktu lebih dari satu bulan, kelompok ini telah dengan gigih melaksanakan berbagai program pengembangan di Desa Wilangan, menciptakan ikatan yang kuat dengan warga setempat. Puncak pengabdian ini ditandai dengan acara perpisahan yang berkolaborasi bersama perayaan kemerdekaan, yang mengusung tema “Semarak Kemerdekaan.”

Dalam periode pengabdiannya, kelompok KKN-22 UINSA telah melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa Wilangan. Tim KKN-22 tidak hanya memberikan pendampingan dalam proses belajar mengajar di SD Wilangan, tetapi juga mengadakan lokakarya pendidikan dan pelatihan bagi para siswa setempat guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Selain itu, kelompok ini juga merespon isu kesehatan dengan melakukan kampanye kesadaran mengenai stunting diantara warga desa. Melalui kegiatan posyandu, Tim Pemdamping Keluarga, dan penyuluhan tentang pentingnya pencegahan stunting, serta pembuatan MPASI, Tim KKN-22 berhasil menciptakan kesadaran kolektif akan perlunya menjaga kesehatan.

Puncak pengabdian ini tiba pada perayaan kemerdekaan yang menghiasi Desa Wilangan dengan semarak. Acara perpisahan yang diadakan di SD Wilangan menjadi momentum istimewa yang mengumpulkan seluruh warga desa dalam suasana kebersamaan. Dengan tema “Semarak Kemerdekaan,” acara tersebut menggambarkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.

Dalam sambutannya, kepala kelompok KKN-22 UINSA, Rafli Munawwir, menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat Desa Wilangan. “Pengabdian ini adalah awal dari hubungan yang berkelanjutan antara UINSA dan desa, dengan harapan program serupa dapat terus dilakukan dalam mendukung perkembangan masyarakat pedesaan,” tegasnya.

Pengabdian dan puncak acara perpisahan ini tidak hanya meninggalkan kenangan manis, tetapi juga membawa inspirasi dan semangat bagi masyarakat Desa Wilangan untuk terus mengembangkan potensi yang dimiliki. “Semarak kemerdekaan bukan hanya dirayakan dalam bentuk perayaan, tetapi juga sebagai momentum untuk terus bekerja bersama dalam memajukan wilayah dan negeri,” imbuh Rafli.

Penulis: Tim KKN-22
Redaktur: Nur Hayati