Berita

Bulan Ramadhan termasuk dalam salah satu bulan yang paling istimewa dan sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Tidak hanya menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bulan suci ini juga identik dengan berbagai tradisi yang menguatkan nilai-nilai kebersamaan dan ukhuwah islamiyah. Lain daripada yang lain, SMP Negri 35 Surabaya menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan yang diwarnai oleh adanya kolaborasi aktif dengan mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA).

Tradisi Megengan: Rajut Kebersamaan dalam Menyambut Ramadhan

Dalam mengawali rangkaian kegiatan, SMP Negeri 35 Surabaya mengadakan tradisi megengan, salah satu tradisi yang cukup populer, khususnya di kalangan masyarakat Jawa pada Rabu, 26 Februari 2025. Tradisi ini umumnya dilakukan sebagai bentuk penyambutan datangnya bulan Ramadhan yang dikemas dalam kegiatan doa bersama, pembacaan tahlil, serta kirim doa bagi keluarga dan kerabat yang telah wafat. Setelah prosesi doa bersama selesai, kegiatan biasanya dilanjutkan dengan saling berbagi makanan yang dikenal dengan sebutan “berkat”.

SMP Negeri 35 Surabaya menyelenggarakan megengan dengan cara yang kreatif dan penuh semangat kebersamaan, yakni melalui kreasi tumpeng jajan. Setiap kelas berpartisipasi dalam acara tersebut dengan menyusun tumpeng dari berbagai jenis jajanan tradisional, buah-buahan, hingga camilan ringan. Acara megengan diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan sambutan dari pihak sekolah, doa bersama, dan ditutup dengan kegiatan makan tumpeng jajan bersama-sama. Nilai luhur seperti semangat gotong royong, rasa peduli terhadap sesama, kreativitas, serta penghormatan terhadap para leluhur terlihat jelas ditanamkan kepada para peserta didik. 

Keistimewaan suasana megengan semakin terasa dengan hadirnya para mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) yang merupakan peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang tengah menjalani kegiatan praktik pengalaman lapangan per-sekolahan. Sebagai bagian dari pengabdian dan pembelajaran langsung di masyarakat, mahasiswa MBKM FTK UINSA terlibat dalam berbagai aspek persiapan, mulai dari menyiapkan peralatan teknis seperti pengeras suara, mengatur dan merapikan alas duduk untuk peserta, hingga mengkoordinasi dan menertibkan shaf duduk setiap kelas agar acara dapat berlangsung secara teratur dan khidmat. Kehadiran mahasiswa MBKM FTK UINSA dalam kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat sekitar, khususnya dalam melestarikan tradisi keislaman yang bernilai luhur. Dengan kontribusi yang diberikan, acara megengan dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti, sekaligus memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam mengelola kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak pihak.

Pondok Ramadhan: Selingi Bulan Suci dengan Edukasi

Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa setiap kali bulan Ramadhan tiba, berbagai instansi pendidikan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Pondok Ramadhan. Tak terkecuali SMP Negeri 35 Surabaya yang turut melaksanakan program tersebut sebagai bagian dari upaya pembinaan keagamaan bagi para peserta didiknya. Kegiatan Pondok Ramadhan di sekolah ini dirancang secara padat namun tetap efektif untuk mengisi bulan suci dengan aktivitas yang bernilai ibadah dan edukatif.

Pelaksanaan Pondok Ramadhan berlangsung selama tiga hari yang dimulai pada hari Kamis, 6 Maret 2025 untuk peserta didik kelas VII. Kegiatan dilanjutkan pada hari Senin, 10 Maret 2025 untuk kelas VIII, dan ditutup pada hari Selasa, 11 Maret 2025 oleh peserta didik kelas IX. Setiap harinya, kegiatan Pondok Ramadhan diawali dengan pelaksanaan sholat Dhuha secara berjamaah, dilanjutkan dengan penyampaian kultum (kuliah tujuh menit) yang disampaikan secara bergiliran oleh siswa-siswi dari masing-masing jenjang. Menariknya, kultum tersebut tidak hanya dibawakan oleh peserta laki-laki, tetapi juga oleh peserta didik perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa SMP Negeri 35 Surabaya memberikan ruang dan kesempatan yang adil bagi seluruh peserta didik untuk tampil dan berkontribusi, tanpa membedakan gender. Sikap ini mencerminkan semangat kesetaraan dan keadilan gender yang ditanamkan dalam lingkungan sekolah.

Kegiatan Pondok Ramadhan juga diisi dengan pemaparan materi-materi keagamaan yang bertujuan memperkuat iman serta menumbuhkan kesadaran spiritual peserta didik. Materi yang disampaikan antara lain tentang Birrul Walidain (berbakti kepada orang tua) dan Amalan Sunnah di bulan Ramadhan. Melalui penyampaian materi ini, diharapkan peserta didik mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, menjadi pribadi yang taat kepada orang tua dan gemar mengamalkan sunnah Rasulullah SAW.

Sementara itu, pada hari Jumat, 7 Maret 2025, yang tidak dijadwalkan sebagai hari Pondok Ramadhan, para guru mengambil inisiatif untuk tetap mengisi waktu peserta didik dengan kegiatan yang bermanfaat, yaitu membuat kaligrafi kreatif. Setiap tingkat kelas diberikan tugas untuk menulis ayat dari surat tertentu: kelas VII menulis surat al-Kafirun, kelas VIII mengerjakan surat al-Ma’un, dan kelas IX menggarap surat al-Zalzalah. Dengan rangkaian kegiatan yang tersusun rapi ini, Pondok Ramadhan di SMP Negeri 35 Surabaya bukan hanya menjadi momen pengisian spiritual selama bulan Ramadhan, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang memadukan nilai religius, edukatif, dan kreatif.

Khotmil Qur’an: Bersama Al-Qur’an, Damaikan Kehidupan

Pelaksanaan Khotmil Qur’an pada Kamis, 20 Maret 2025 menjadi puncak dari kegiatan Pondok Ramadhan di SMP Negeri 35 Surabaya. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis pagi di lapangan sekolah diikuti dengan penuh khidmat dan antusiasme oleh seluruh peserta didik, guru, serta tenaga kependidikan. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan diawali sholat dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan surah Al-Fatihah secara bersama-sama. Setelah itu, peserta didik dari kelompok tahfidz melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dari juz 30. Dalam momen ini, seluruh peserta didik berpartisipasi dalam penyelesaian bacaan 30 juz Al-Quran secara bergiliran sebagai bentuk simbolis khataman.

Dalam sambutannya, Bapak Umar Faudji, S.Ag. selaku guru Pendidikan Agama Islam menyampaikan apresiasi atas semangat dan antusiasme warga sekolah dalam mengikuti kegiatan tersebut. “Melalui Khotmil Quran ini, kami berharap kalian tidak hanya mampu membaca Al-Quran dengan baik, tetapi juga dapat mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SMP Negeri 35 Surabaya menegaskan komitmennya untuk terus mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan di lingkungan sekolah, guna membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan beriman.

Halal Bihalal: Sucikan Hati di Hari yang Fitri

Sebagai penutup kegiatan Ramadhan, SMP Negeri 35 Surabaya mengadakan kegiatan Halal Bihalal pada Rabu, 9 April 2025. Momen pasca Hari Raya Idul Fitri senantiasa menghadirkan nuansa hangat penuh makna. Acara ini tidak hanya menjadi bagian dari agenda tahunan sekolah, melainkan juga menjadi ajang penting untuk memperkuat jalinan silaturrahmi seluruh elemen sekolah.

Kegiatan tahun ini terasa semakin istimewa dengan bergabungnya para mahasiswa MBKM FTK UINSA. Kehadiran mereka tidak hanya menjadi pelengkap acara, tetapi juga turut berperan aktif dalam menyukseskan jalannya kegiatan. Selain membantu dalam berbagai aspek teknis, mereka juga turut larut dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan yang tercipta selama acara berlangsung. Seluruh peserta didik, guru, staf tenaga kependidikan, dan mahasiswa MBKM FTK UINSA terlihat menyatu dalam momen yang penuh makna. Saling berjabat tangan, saling memaafkan, dan membuka lembaran baru dengan hati yang lapang menjadi gambaran indah dari kebersamaan yang tercipta.

Melalui kegiatan seperti ini, SMP Negeri 35 Surabaya menunjukkan bahwa pendidikan tidak terbatas pada pencapaian akademik semata. Lebih daripada itu, pendidikan sejati juga mengajarkan nilai-nilai luhur yang membentuk karakter, seperti toleransi, kasih sayang, empati, serta rasa tanggung jawab sosial. Halal Bihalal menjadi cerminan nyata bahwa sekolah adalah ruang tumbuh bersama, tempat di mana setiap individu belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara moral dan spiritual.