@adminuinsa
Monday, 27 June 2022
UINSA Newsroom, Senin (27/06/2022); Galeri Investasi Syariah (GIS) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya terpilih dalam seleksi Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Inovasi bertajuk ‘IDe AsSALAM’ (Inisiasi Desa Nabung Saham Modal Sampah) ini resmi mewakili Kementerian Agama RI dalam Presentasi dan Wawancara di hadapan Tim Panelis Independen KIPP 2022 pada Senin, 27 Juni 2022.
Hadir dalam sambungan virtual kegiatan Presentasi dan Wawancara di hadapan Tim Panelis Independen KIPP 2022 adalah Menteri Agama RI, H. Yaqut Cholil Qoumas, S.Sos.; Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D.; dan Inovator ‘IDe AsSALAM’ Dr. Fatmah, S.T., M.M.
Kegiatan Presentasi dan Wawancara ini dipimpin Prof. Dr. JB Kristiadi dari Tim Panelis Independen KIPP 2022. Anggota Tim Panelis Independen KIPP 2022 lainnya yakni Prof. Dr. Eko Prasojo, Prof. Dr. R. Siti Zuhro, Neneng Goenadi, Nurjaman Mochtar, Sri Haruti Indah Sukmaningsih, Dadan S. Suharmawijaya, Erry R. Hardjapamekas, Tulus Abadi, Harris Turino, dan Dr. Rudiarto Sumarwono.
Kegiatan Presentasi dan Wawancara diberikan waktu sebanyak 7 menit presentasi dan 13 menit diskusi. Dalam paparan pembuka, Menag RI menyampaikan rasa syukur atas keikutsertaan inovasi layanan ‘IDe AsSALAM.’ Menag RI berharap, bahwa Inovasi layanan yang digagas UINSA Surabaya dapat terpilih menjadi pemenang.
Menag RI menilai, bahwa gagasan ‘IDe AsSALAM’ sangat menarik. Dua hal yang menurut Menag RI, secara subtansi agak jauh dari Kementerian Agama. Yakni berbicara tentang saham bermodalkan sampah.
“Tentu inisiatif ini sangat luar biasa, dan saya memberikan dukungan penuh atas inovasi layanan ini. Sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab Kementerian Agama untuk terus memberikan layanan publik yang paling baik. Yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Menag RI.
Selanjutnya Menag RI juga menegaskan, bahwa Kementerian Agama memiliki 5 Prioritas Program Tahun 2020-2024. Salah satunya adalah peningkatan produktifitas dan daya saing. ‘IDe AsSALAM,’ lanjut Menag RI, menjadi salah satu implementasi dari prioritas tersebut. “Inovasi yang berhasil menggerakkan masyarakat desa menjadi masyarakat yang produktif, menjadi pelaku, dan sekaligus investor di pasar modal,” imbuh Menag RI.
Kementerian Agama melalui Menag RI berkomitmen, agar ‘IDe AsSALAM’ dapat direplikasi di seluruh lingkungan Kementerian Agama. ‘IDe AsSALAM’ juga menjadi contoh implementasi yang nyata bagi peningkatan produktifitas dan daya saing masyarakat Indonesia. “Saya bangga serta berterimakasih kepada semua pihak atas pretasi yang luar biasa ini,” ujar Menag RI mengapresiasi.
Menag RI juga mengajak kepada segenap pihak untuk bersama memberikan inspirasi bagi kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Sebagaimana yang telah diiniasiasi UINSA Surabaya melalui ‘IDe AsSALAM.’
Sementara itu, Dr. Fatmah dalam presetasinya menjelaskan, rendahnya literasi dan inklusi pasar modal menjadi salah satu latar belakang diinisiasinya ‘IDe AsSALAM.’ Masih banyak ruang atau potensi yang belum terkerjakan, jelas Dr. Fatmah, padahal Presiden telah menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia harus 90% di tahun 2024.
“Itulah yang kemudian menjadi latar belakang kami untuk menyentuh petani, nelayan, perempuan, ibu rumah tangga yang tidak memiliki kemampuan finansial dapat berinvestasi sekaligus berkontribusi dalam penyelamatan lingkungan dengan program layanan publik yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Dr. Fatmah membuka paparan.
Dr. Fatmah menjelaskan, bahwa program yang telah berjalan selama tiga tahun ini memiliki sedikitnya 4 keunikan. Pertama, Sumber dana Investasi dari Sampah merupakan novelty Kemenag RI untuk Indonesia dan telah tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan 2 Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kemenkum HAM.
Kedua, ‘IDe AsSALAM’ telah membuktikan bahwa investasi saham bisa dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. “Menghapus stigma dominasi orang Kaya, Kota, dan Jago Keuangan, 3K. Ini adalah produk Generik Pasar Modal,” tegas Dr. Fatmah.
Ketiga, ‘IDe AsSALAM’ menjadi satu-satunya GIS yang jemput bola ketika yang lain memilih menunggu. Keempat, ‘IDe AsSALAM’ merupakan solusi pertama di Indonesia atas problem keraguan berinvestasi. “Atas 4 keunikan dan kebaruan tadi maka wajar, ‘IDe AsSALAM’ meraih 10 penghargaan dalam tiga tahun berturut-turut dalam ajang IDX Award, IDX Islamic Award, dan Ipot Award,” jelas Dr. Fatmah.
Lebih lanjut disampaikan Dr. Fatmah, bahwa ‘IDe AsSALAM’ tidak hanya memberikan dampak pada tambahan pendapatan masyarakat dan pengelolaan sampah. Tapi juga pada peningkatan jumlah investor dan nilai transaksi di pasar modal Indonesia sebanyak 21.000 investor. ”Dengan nilai transaksi tidak kurang dari 29 Triliyun, adalah kerja nyata kami untuk kemajuan pasar modal Indonesia,” imbuh Dr. Fatmah.
Terkait dengan keberlanjutan program, Kementerian Agama juga telah mengeluarkan regulasi tentang replikasi layanan ‘IDe AsSALAM’ di seluruh lembaga pendidikan tinggi Islam, Madrasah, dan Pondok Pesantren. Serta adanya evaluasi berkala pada dua hal, yakni pengembangan progam dan perluasan sasaran target prioritas. “Tunggu dan doakan kami bapak/ibu semua, tahun ini kami akan hadir mengembangkan inovasi dan memberi manfaat untuk para penyandang disabilitas,” tukas Dr. Fatmah.
Prof. JB Kristiadi secara khusus juga menyampaikan applause, kepada Inovator ‘IDe AsSALAM’ dan juga Menag RI yang telah mendorong terwujudnya inovasi yang disebutnya sebagai ‘Inovasi Multiguna’ tersebut. “Ini bukan saja memperluas inklusi keuangan tapi juga menciptakan ekosistem daripada keuangan itu sendiri. Disamping juga, memberikan sumbangan kepada pemeliharaan environment, lingkungan hidup,” ujar Prof. JB Kristiadi mengapresiasi. (Nur-Chy/Humas)