Berita

Untuk menjadi Gen-Z yang sukses dimasa yang akan datang, cukup tiga hal, yaitu jalani, nikmati dan maknai. Apapun yang anda hadapi hari ini, jalani dan jangan pernah mengelu. Pasalnya, mengeluh adalah 50 % dari kegagalan, selebihnya adalah malas. Proses dalam hidup harus dijalani dan dinikmati agar tetap eksis berakrab dengan keadaan, dan seterusnya maknai semua proses agar proses selanjutnya akan lebih bermakna bagi masa depan anda dimasa yang akan datang.

Itulah salah satu dari kalimat inti yang disampaikan oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Akh. Muzakki dalam acara “Halaqoh Santri Gen-Z: Kiai Muda untuk Kebangsaan Kaum Muda” pada hari Selasa, 22 Oktober 2024 di Masjid Raya Ulul Albab Kampus A. Yani. Akh. Muzaki menyakinkan persoalan Gen-Z adalah persoalan penting yang harus dicarikan solusi agar Gen-Z UINSA __khususnya_ akan lebih siap untuk menatap masa depan yang lebih cerah, inovatif, kolaboratif dan kompetetif.

H.A. Hakim Jayli tidak mau kalah, ia melihat Gen-Z adalah masa depan Islam dan masa depan bangsa Indonesia. Karenanya, sebagai narasa sumber dari Ketua PWNU Jatim dan CEO TV9 Nusantara, ia mengajak melalui semangat Resolusi Jihad agar kiranya para Gen-Z harus yakin pada dirinya sendiri (be your self) sebab kesuksesan dimulai dari keyakinan diri sendiri. Jangan pernah mengandalkan anda anak siapa? atau anda berasal dari mana?. Selama anda yakin dan berusaha dengan maksimal, sepanjang itu anda akan mudah sukses. Hakim menambahkan, mereka yang mengandal kesuksesan orang tua cenderung menjadi pemalas, dan tidak akan sukses selamanya.

Lebih dari itu, Moh. Saeful Bahar __ketua LP2M_ nara sumber yang lain ikut memberikan suntikan suport agar Gen-Z sukses di masa akan datang adalah dengan mengambil nilai-nilai kultur yang ada dalam lingkungan pesantren, yaitu kreatif, komunikatif dan kritis. Nilai-nilai kultur berbasis pesantren ini menarik sebab ke depan kreatifitas akan semakin menentukan masa depan anda. Bukan hanya itu, Gen-Z yang komunikatif akan lebih cepat sukses dari pada yang tidak, apalagi memanfaatkan perkembangan medsos dengan hal-hal yang lebih produktif. Selebihnya, modal kritis juga penting bagi Gen-Z agar selalu membaca dengan serius apa yang dipandang dengan menimbang sisi manfaat dan mafsadahnya sebagaimana tradisi kritis ini kita temukan dalam forum Bahsul Masail di lingkungan pesantren.

Itulah resep Gen-Z Sukses yang dipetik dari Halaqoh Gen-Z di UIN Sunan Ampel. Pastinya, acara halaqoh ini adalah bagian dari bentuk peringatan Hari Santri di UIN Sunan Ampel, dan masih banyak agenda-agenda lain yang sedang berjalan, di samping paginya melaksanakan Upacara Hari Santri 2024 bersama Keluarga Besar Civitas Akademika UINSA. Sebut saja, misalnya, Kemandirian Expo Pesantren 2024 yang menghadirkan beberapa pesantren di Surabaya dan sekitarnya mulai tanggal 20 s/d 24 Oktober 2024 di Area Masjid Raya Ulul Albab. Termasuk lomba-lomba yang melibatkan mahasiswa UINSA dan siswa/i SLTA/Madrasah Aliyah/Sederajat Se-Jawa Timur.   Akhirnya, semoga kita semua menjadi santri yang unggul, terkhusus menjadi Gen-Z UINSA yang lebih kuat menghadapi masa depan dengan nilai-nilai akhlak dan kemampuan intelektual yang unggul, dan kompetitif bertaraf internasional. Selamat Hari Santri 2024, “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan”.