Berita

CEGAH DAN ATASI KENDALA ACADEMIC BURNOUT MAHASISWA, UINSA BUKA PUSAT KONSELING

UINSA Newsroom, Kamis (29/02/2024); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya resmi me-launching Pusat Konseling UINSA pada Rabu, 28 Februari 2024. Unit baru dibawah Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UINSA ini dikoordinatori Dra. Psi. Mierrina., M.Si. Launching Pusat Konseling UINSA dihadiri segenap pimpinan universitas dan LPM, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta 40 konselor sebaya dari unsur mahasiswa.

Koordinator Pusat Konseling UINSA dalam laporannya menyampaikan, bahwa salah satu yang mendasari di-launchingnya Pusat Konseling UINSA adalah maraknya fenomena academic burnout di kalangan mahasiswa. Dijelaskan Kepala Pusat Konseling UINSA, sedikitnya ada tiga hal yang memicu academic burnout pada mahasiswa. Yakni kelelahan emosional, sinisme, dan perasaan tidak mampu.

“Masih ada sekitar 45% mahasiswa yang rentan mengalami academic burnout,” ujar Dra. Psi. Mierrina menjelaskan hasil riset awal Pusat Konseling UINSA. Dimana 60% lebih responden mahasiswa mengalamai academic burnout karena tugas kuliah.

Keberadaan Pusat Konseling UINSA, lanjut Dra. Psi. Mierrina, menjadi penting salah satunya sebagai ‘teman bincang’ mahasiswa sekaligus sebagai pusat yang akan membantu mahasiswa melatih regulasi emosinya.

Dijelaskan Dra. Psi. Mierrina, terdapat enam program Pusat Konseling UINSA. Yakni Best Friend, Group Konseling, Online Konseling, Individual Konseling, Mental Health Education, dan Mental Health Social Media. “Di Pusat Konseling UINSA kami memiliki tiga divisi yaitu Divisi Layanan Konseling, Divisi Kajian dan Pengembangan, dan Divisi Humas dan Media,” terang Dra. Psi. Mierrina.

“Semoga keberadaan Pusat Konseling UINSA ini akan bisa memberikan Mental Health Index dan Subjective Wellbeing bagi mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya,” imbuh Dra. Psi. Mierrina.

Sementara itu, Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam sambutan pengarahannya menyampaikan penting menjaga kesehatan tidak hanya dari sisi medis, tapi juga mental. Termasuk juga kesehatan finansial.

Di era modern, menurut Rektor, orang mengalami kondisi kenestapan hidup. Karenanya, penting untuk membentengi diri dengan modal spiritualitas. “Jangan dikira kalau kita mengamalkan wirid itu tidak mempunyai dampak. Man laisa lahu dzikrun, fa laisa lahu dzakarun. Orang yang tidak punya Wirid, itu tidak akan punya ketahanan,” ujar Prof. Muzakki.

Hadirnya Pusat Konseling UINSA, lanjut Rektor, agar tidak ada lagi mahasiswa yang mengalami Academic Burnout. “Mari kita ikuti bersama, kemulian yang sedang kita bangun bersama-sama untuk UIN Sunan Ampel Surabaya, untuk mahasiswa. Supaya kedaepan, kita bisa mencetak UINSA, kampus sebagai rumah kedua,” tukas Prof. Muzakki. (Nur/Humas)

Redaktur: Nur Hayati
Foto: MN. Cahaya
Highlight: Rian