Dalam rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa, tepat pada Kamis, 14 November 2024, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) mengadakan sosialisasi beasiswa S2 yang bertempat di gedung B3 lantai 1. Sosialisasi ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa FUF, khususnya bagi mahasiswa akhir yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan magister hingga doktor di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Sosialisasi beasiswa S2 UIII oleh tiga dosen UIII. (Sumber: Dokumentasi Tim Medcen)
Acara ini mendatangkan tiga dosen UIII sebagai narasumber utama yakni Dr. A. Mughzi Abdillah, Bhirawa Anoraga, Ph.D, Aria Nakissa, Ph.D. Acara diawali dengan perkenalan dan penjelasan riwayat pendidikan ketiga dosen Fakultas Islamic Studies tersebut.
Secara singkat, kampus UIII sendiri merupakan salah satu universitas cukup populer yang berlokasi di daerah Depok, Jawa Barat, yang pendidikannya berpusat pada kajian Islamic Studies. UIII menyediakan kultur kampus yang bernuansa modern dengan standar internasional guna memberikan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswi agar mampu belajar secara interaktif dan dinamis dengan adanya perbedaan latar belakang budaya dan negara dari para mahasiswa dan dosennya.
“Kelebihan dari universitas kami adalah bila mana ingin mempelajari Islamic Studies timur dan barat, akan tetapi memiliki keterbatasan finansial, tidak ingin jauh dengan keluarga dan lain sebagainya, maka UIII menjadi kampus yang cocok,” pungkas Aria Nakissa selaku salah satu dosen di UIII.
Para narasumber juga menampilkan gambaran dari suasana akademik yang terdapat di kampus UIII, seperti perpustakaan digital dengan teknologi yang memadai, laboratorium riset, asrama mahasiswa, hingga lingkungan kampus hijau yang mendorong semangat belajar mahasiswa.
Sejauh ini UIII masih menyedia dua jenjang program pendidikan yakni magister dan doktor. Program magister sendiri terdapat dua kurikulum di antaranya MA Takhasus (program berbahasa Arab) dan MA Regular. Kurikulum MA Takhasus berfokus pada pengembangan dan pemahaman Islamic Studies timur melalui pembelajaran karya-karya tradisonal Timur Tengah sebagai sistem pembelajaran yang murni berbahasa arab.
Mahasiswa UIII diarahkan dan dianjurkan pula melakukan riset yang selanjutnya dipublikasi berstandar nasional maupun internasional. Gagasan risetnya yang dilakukan merupakan riset yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Riset yang dilakukan ini tidak lepas dari bimbingan para dosen, seperti beberapa tahap di antaranya melakukan penelusuran menggunakan Google Scholar, cara mememukan sumber-sumber baru, membentuk artikel, mekukan analisis, melakukan metodologi riset menggunakan sumber primer.
Para dosen di UIII juga memiliki standar kualitas bertaraf internasional. Tenaga pengajarnya berasal dari berbagai negara dan lulusan universitas terkemuka di luar negeri. Contohnya adalah salah satu dosen UIII tersebut, Aria Nakissa, Ph.D. Beliau merupakan berkewarganegaraan Amerika Serikat yang pernah berpengalaman menimba ilmu di Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Antar Bangsa Malaysia, dan Universitas Harvard Amerika Serikat.
Strategi menembus beasiswa yang dipaparkan oleh narasumber menjadi topik yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Para narasumber memaparkan beberapa tips untuk menjadi salah satu dari peraih beasiswa di UIII adalah keunggulannya dalam berbahasa asing, bahasa Inggris. Beasiswa yang ditawarkan oleh kampus UIII memiliki persaingan yang cukup ketat, karena para mahasiswa yang berasal dari Indonesia sendiri juga bersaing secara kompetitif dengan beberapa mahasiswa asing lainnya.
Standar kelulusan beasiswa UIII harus bersantandar IELTS dan TOEFL yang dikeluarkan oleh lembaga resmi bukan yang dikeluarkan kampus, karena biasanya hasil yang dikeluarkan kampus masih dipertanyakan keakuratannya. Untuk ukuran minimal standar IELTS adalah 6,5.
Biaya dalam proses pendidikan bisa dikenakan kurang lebih untuk program magister 25 jt, sedangkan untuk program doktor sekitar 35 jt per semesternya. “Biaya yang dikeluarkan sebesar itu menjadi hal umum ketika dikeluarkan untuk biaya studi di luar negeri,” ucap salah satu dosen UIII, Bhirawa Anoraga, Ph.D.
Foto bersama dosen UIII dengan dosen FUF dan para peserta seusai acara (Sumber: Dokumentasi Tim Medcen)
Penulis: Siti Maftukha
Editor: Nadya Saadah