Berita

Sidoarjo – (26/06/2024) Setelah sukses pada gelaran pertama, Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FPK UINSA) kembali laksanakan International Conference on Psychology of Mental Health, Religion, and Spirituality (ICOPERS) dengan mengangkat tema “Religious and Spiritual Approaches to Promoting Positive Mental Health, Safety, and Resilience”. Tak tanggung-tanggung, dalam acara yang berlangsung di GreensaInn Sidoarjo ini FPK mendatangkan narasumber ahli dan berkompeten dari negeri Jiran, Malaysia.

Beliau adalah Prof. Mansor Bin Abu Talib, FASc., dosen di University College Sedaya International (USCI) Malaysia yang tertarik pada studi psikologi tentang keimanan individu dan kondisi kebahagiaannya. Dengan membawa topik berjudul “The Psychology of Religion and Spirituality on Mental Wellbeing”, beliau berhasil menarik perhatian seisi ruangan selama tiga puluh menit materi disampaikan.

“Banyak orang datang bertanya pada saya mengapa saya tidak bahagia. Dan jawabannya sederhana, cobalah untuk lebih dulu melihat seperti apa hubunganmu dengan orang tuamu? seperti apa kedekatanmu dengan Tuhanmu. Jika kamu jauh dari keduanya, ya, itulah alasan kenapa kamu tidak benar-benar bahagia.” Ungkapnya dengan menggebu-gebu.

Berikutnya, dosen asal negeri jiran tersebut menyatakan peran agama dan spiritualitas yang di masa lalu tidak bisa dicampuradukkan dengan ilmu psikologi, namun nyatanya keduanya ampuh sebagai sebuah mediator bagi individu untuk mendapatkan kondisi kesehatan mental yang baik.

Sebagai konklusi, beliau mengingatkan kepada seluruh yang hadir, utamanya mahasiswa yang berada pada usia remaja akhir dan dewasa awal, untuk konsisten dalam beribadah, serta belajar sabar dan bersyukur. Kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia hanyalah bersifat fana, sehingga mengejarnya tidak akan pernah bisa membuat kita benar-benar bahagia karena tidak akan ada kepuasan sampai kapanpun.

Dari apa yang telah disampaikan oleh Prof. Mansor tersebut, harapannya spiritualitas dan agama tidak lagi dikesampingkan dalam berkehidupan sehingga terbentuk sinergitas antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan.

Writer: Septi Nur Azizah
Edidor: M. Ata Zaidan Taufiqi