Indonesia
English
عربي
简体中文
Français
हिन्दी
Español
Italiano
Português
Русский
Berita
Column UINSA
Pengumuman
Agenda
Menu
Berita
Column UINSA
Pengumuman
Agenda
Podcast
UINSA2023
RectorInsights
Menu
Podcast
UINSA2023
RectorInsights
Akademik
Fakultas dan Pascasarjana
Fakultas Adab dan Humaniora
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Fakultas Psikologi & Kesehatan
Fakultas Sains dan Teknologi
Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Fakultas Syariah dan Hukum
Fakultas Tarbiyah dan keguruan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Pascasarjana
Kegiatan Kemahasiswaan
Penunjang Perkuliahan
Biaya Hidup
Fasilitas Kampus
Kuliner
Budaya Kampus
Transportasi
Layanan Publik
Tentang UINSA
Sejarah UINSA
Filosofi Lambang
Profil Pimpinan
Struktur Organisasi
Biro
Lembaga
UPT
Dosen
Tenaga Kependidikan
Informasi
Berita
Pengumuman
Agenda
Column UINSA
Tugas Kuliah
Publik
Penelitian dan Publikasi
Jurnal
Digital Library
Proceedings
International Students
Menu
Akademik
Fakultas dan Pascasarjana
Fakultas Adab dan Humaniora
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Fakultas Psikologi & Kesehatan
Fakultas Sains dan Teknologi
Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Fakultas Syariah dan Hukum
Fakultas Tarbiyah dan keguruan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Pascasarjana
Kegiatan Kemahasiswaan
Penunjang Perkuliahan
Biaya Hidup
Fasilitas Kampus
Kuliner
Budaya Kampus
Transportasi
Layanan Publik
Tentang UINSA
Sejarah UINSA
Filosofi Lambang
Profil Pimpinan
Struktur Organisasi
Biro
Lembaga
UPT
Dosen
Tenaga Kependidikan
Informasi
Berita
Pengumuman
Agenda
Column UINSA
Tugas Kuliah
Publik
Penelitian dan Publikasi
Jurnal
Digital Library
Proceedings
International Students
Fakultas Ilmu Sosial & Politik
August 10, 2023
CERITA PROF ABDUL CHALIK, ANAK YATIM YANG JADI PROFESOR ILMU POLITIK ISLAM
Untuk waktu yang lama, seorang anak yang tinggal di daerah
“kunung na’nung”
di Bondowoso menjadi profesor. Dia adalah Abdul Chalik, lahir dari perjuangan panjang sebagai anak yatim sejak kelas 5 (lima) Sekolah Dasar (SD). Ayahnya meninggal dunia di usianya yang masih terbilang belia. Siapa sangka, hari ini, si anak bungsu dari 9 bersaudara itu dibabtis menjadi guru besar. Profesor bidang ilmu politik Islam. Gelar tertinggi di dunia akademik.
Abdul Chalik lahir 27 Juni 1973, 50 tahun lalu di Kampung Legung Desa Sulek Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso. Dahulu Sulek adalah wilayah pinggiran yang hanya dikelilingi sawah-sawah, sungai, bukit dan hutan-hutan. Abdul Chalik dilahirkan dalam keluarga beragama Islam dengan konidisi ekonomi yang sederhana. Ia merupakan anak kesembilan dari sembilan bersaudara.
Sebagaimana umumnya anak kampung, ia tak memiliki mimpi besar, kecuali menjadi tukang jahit dan sales rokok. Bahkan, tidak terbayang di dalam dirinya mimpi menjadi dosen, apalagi profesor. Bagi orang tuanya, cita-cita mulia anak-anaknya ialah bisa mengaji. Itulah sebabnya, tidak ada di antara saudaranya yang berhasil menyelesaikan sekolah dasar kecuali dirinya. Disamping juga sebab keterbatasan keluarga.
Namun berbeda dengan Abdul Chalik, ia memilih menempuh jalan panjang sebagai penggemar ilmu.
Petualangannya sebagai penggemar ilmu dimulai sejak belajar di bangku sekolah dasar. Sekolah yang ditempuhnya sekitar 1,5 jam dengan jalan kaki. Melewati sawah, sungai, bahkan tebing-tebing setiap hari. Kemudian ia melanjutkan pengembaraan ilmunya ke Pondok Pesantren Al-Falah Bondowoso. Di situlah ia belajar ilmu agama di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Tak cukup puas dengan ilmu yang diperolehnya, ia kembali melanjutkan petualangannya mencari ilmu agama ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo. Meski hanya bersama seorang Ibu ia tetap melanjutkan sekolah. Di sinilah cara pandangnya tentang masa depan berubah menjadi semakin luas, bahwa ilmu adalah salah satu jalan yang bisa merubah hidupnya.
Bermula dari ajakan temannya yang bernama Razak, kemudian ia kuliah di Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Di kampus inilah ia menempa hidupnya menjadi mahasiswa. menjalani kehidupan akademis, dengan membaca ratusan buku, berdiskusi dan menulis. Tentu sebagai mahasiswa, ia juga menjadi aktivis. Ia tercatat sebagai aktivis organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Bahkan, ia pernah menjadi Sekretaris Umum Kordinator Cabang PMII Jawa Timur. Mashur namanya dikenal oleh kader-kader PMII sebagai senior yang konsisten dan produktif.
Abdul Chalik kemudian menjadi dosen di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tulisan-tulisannya dikenal banyak pembaca di dunia akademis. Karya-karyanya diterbitkan dalam banyak jurnal, buku dan proseding. Ratusan pembaca telah menjadikan karyanya rujukan akademis. Itulah sebabnya Abdul Chalik menjadi dosen yang sangat produktif.
Tidak heran bila Abdul Chalik dikenal sebagai salah satu Dekan di UINSA yang produktif dan berhasil di bidang akademik. Torehan akademiknya bisa kita lihat melalui sejumlah karyanya seperti;
The Half-Hearted Compromise within Indonesian Politics: The Dynamics of Political Coalition among Islamic Political Parties (1999-2019)(2022) , Exploring the formation of coalitions between islamist and secular parties in Indonesia local elections: figure, patronage and common enemy, (2021) Between Values and Power; Ideological Orientation of Santri-Based Parties in Indonesia, (2020), Ideologi, Basis Massa dan Kedekatan Personal; Analisis Faktor Koalisi Partai Islam Indonesia 1999-2019, (2019, Terjebak antara demokrasi dan kedaulatan negara: anomali pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia dan bayang-bayang neo-otoritarianisme, (2018), Ruang sosial perempuan, (2015),
Pertarungan elite dalam politik lokal
, (2017), Islam, Negara dan masa depan ideologi politik, (2017),
Sintesis mistik dalam kepemimpinan politik Jawa
, (2015),
Elite Lokal Berbasis Pesantren Dalam Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Di Jawa Timur
, (2015),
Fundamentalisme dan masa depan ideologi politik Islam
, (2014) dst.
(bisa dilihat di Scholar (Abdul Chalik (ORCID:0000-0002-2064-2612),Scopus ID:57200654988)
“
saya ini adalah anak yatim, sejak kelas 5 SD
ditinggal bapak dan saya anak terakhir dari 9 bersaudara, kakak saya tidak ada yang tamatan sekolah dasar, kecuali saya, dan saya berhasil menjadi profesor”
(tulisan ini dirangkum dari
https://www.jawapos.com/features/012571923/cerita-anak-desa-raih-gelar-guru-besar-bidang-politik-islam-ketiga-se-indonesia
dan
https://cakrawalamuslim.com/2023/08/09/cerita-bocah-ndeso-yang-kini-jadi-guru-besar/
Editor ; umam
Post navigation
Informasi Pelaksanaan Penguatan UKMPPG Madrasah Tahun 2023 Zona Timur
85 Mahasiswa FPK Diyudisiumkan, Air Mata Haru Amanda Eka Audisya, S.Psi. sang Wisudawati Terbaik Hiasi Spirit Perjuangan
Search
Search
Upayakan Tingkatkan Akreditasi Jurnal, Perwakilan Jurnal Terbitan FPK Penuhi Undangan LP2M UINSA
by Fakultas Psikologi dan Kesehatan
May 18, 2024
Perkuat Kerjasama Mitra: FPK Hasilkan Draft Kerjasama dengan PT BEHAESTEX
by Fakultas Psikologi dan Kesehatan
May 18, 2024
Mengupas Strategi Menulis Esai Populer Bersama Mentor Kelas Menulis
by Fakultas Ushuludin & Filsafat
May 18, 2024
POKJA HUMAS UM-PTKIN, BERSAMA CAPAI TARGET PENDAFTAR PTKIN 2024
by UIN Sunan Ampel Surabaya
May 18, 2024
Perpustakaan UINSA berpartisipasi dalam Peningkatan Mutu Perpustakaan Sekolah dan Kelurahan di Kota Surabaya
by Perpustakaan
May 17, 2024
Tingkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa, Prodi PBI Selenggarakan Kuliah Tamu Pengembangan Modul Ajar dengan Model PjBL
by Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
May 17, 2024
Menyalakan Lentera Sejarah, FAHUM Diskusikan Jejak Peralihan Peradaban Majapahit Menuju Islam
by Fakultas Adab & Humaniora
May 17, 2024
SEHAT ITU “ASYIK TENAN”
by Pusat Mahad Al-Jamiah
May 17, 2024
ISI BIMTEK UM-PTKIN 2024, POKJA TIK DAN SSE HARAPKAN KOLABORASI ANTAR POKJA
by UIN Sunan Ampel Surabaya
May 17, 2024
Pendampingan Submisi Artikel Mahasiswa untuk Tingkatkan Publikasi Ilmiah dan Populer
by Fakultas Ushuludin & Filsafat
May 17, 2024