Berita

Surabaya, 18 Juni 2025 — Rangkaian kegiatan Inbound Mobility antara Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya dan Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam berlanjut dengan kunjungan akademik ke dua titik penting dalam lanskap keilmuan UINSA serta situs spiritual yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam Nusantara. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman kontekstual kepada para peserta mengenai integrasi antara warisan intelektual dan nilai-nilai spiritual yang hidup dalam ruang-ruang sosial masyarakat.

Kunjungan pertama dilaksanakan di Pusat Konstitusi dan Legislasi (Puskolegis) UIN Sunan Ampel Surabaya. Lembaga ini berperan sebagai simpul kajian hukum tata negara Islam dan legislasi kontemporer berbasis nilai-nilai syariah. Para peserta dari UNISSA diperkenalkan dengan berbagai inisiatif keilmuan dan advokasi konstitusi yang telah dikembangkan, termasuk keterlibatan Puskolegis dalam mendorong pemikiran hukum Islam yang responsif terhadap sistem hukum nasional. Diskusi berlangsung aktif, terutama terkait bagaimana pendekatan syariah diformulasikan dalam kerangka hukum publik dan demokrasi konstitusional di Indonesia.

Dari Puskolegis, peserta bergerak menuju Perpustakaan UINSA, yang menjadi pusat dokumentasi ilmu-ilmu keislaman dan sosial humaniora. Di sana, para mahasiswa mengamati koleksi literatur fiqh klasik dan kontemporer, kitab turats, serta jurnal-jurnal akademik dari dalam dan luar negeri. Mereka juga diajak menelusuri proses digitalisasi koleksi pustaka, serta berdiskusi tentang tantangan pelestarian manuskrip dan produksi pengetahuan Islam di era global. Suasana akademik terasa kuat, dengan percakapan yang menyentuh peran perpustakaan sebagai penjaga tradisi sekaligus penggerak inovasi keilmuan.

Agenda berikutnya membawa rombongan ke Kompleks Makam Sunan Ampel, salah satu situs spiritual dan sejarah terpenting dalam perkembangan Islam di Jawa Timur. Di tempat ini, peserta melakukan ziarah sekaligus kajian historis mengenai jejak dakwah Wali Songo, transformasi sosial berbasis dakwah budaya, serta hubungan antara spiritualitas, etika dakwah, dan pembangunan masyarakat Islam. Penjelasan mendalam disampaikan oleh dosen pendamping, yang menekankan pentingnya memahami dakwah Sunan Ampel sebagai model komunikasi Islam yang damai, kontekstual, dan berbasis nilai lokal.

Salah satu dosen FSH UINSA yang menjadi pendamping kegiatan, Mukhammad Nur Hadi, M.H., menyampaikan bahwa rangkaian kunjungan ini menjadi bentuk pembelajaran lintas ruang dan waktu, di mana peserta tidak hanya berinteraksi dengan gagasan, tetapi juga dengan tempat-tempat yang menyimpan jejak peradaban Islam. Ia menekankan bahwa pengalaman langsung seperti ini membentuk pemahaman yang lebih utuh tentang bagaimana syariah dan budaya membentuk masyarakat Islam Nusantara.

“Melalui kunjungan ini, mahasiswa menyaksikan sendiri bahwa ilmu tidak hanya dibaca, tetapi juga dialami. Situs seperti Puskolegis, perpustakaan, dan makam Sunan Ampel adalah ruang-ruang makna yang mempertemukan teks, konteks, dan sejarah dalam satu napas,” ujar Pak Hadi.

Kegiatan ini mempertegas pendekatan holistik yang diusung oleh FSH UIN Sunan Ampel Surabaya dalam membina kerja sama internasional. Melalui paduan antara pendekatan akademik dan kultural, Inbound Mobility bukan hanya menjadi forum pertukaran ilmu, tetapi juga jembatan pemahaman bersama atas nilai-nilai Islam yang dinamis dan membumi. Delegasi UNISSA membawa pulang pengalaman yang bukan hanya informatif, tetapi juga transformasional dalam membentuk cara pandang mereka terhadap wajah Islam Indonesia.

Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany
Desain Foto: Annisa Rahma Fadila