Jombang, 19 Juni 2025 — Program Inbound Mobility antara Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya dan Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam berlanjut dengan kegiatan penuh makna di Kabupaten Jombang, kota yang dikenal sebagai jantung peradaban pesantren di Indonesia. Dalam kegiatan ini, para peserta diajak menyusuri ruang-ruang intelektual dan spiritual yang telah membentuk wajah Islam Nusantara selama berabad-abad.

Perjalanan dimulai dengan ziarah ke kompleks makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tokoh nasional dan ulama karismatik yang menjadi simbol Islam inklusif dan demokratis. Setelah berdoa bersama, peserta juga mengunjungi Museum Islam Nusantara KH. Hasyim Asy’ari yang merekam jejak para ulama pesantren, perjuangan mereka dalam kemerdekaan, serta kontribusinya terhadap perkembangan pemikiran Islam moderat di Indonesia.
Selanjutnya, rombongan mengunjungi Pondok Pesantren Mambaul Hikam, yang diasuh oleh Moh. Irfan, M.H.I., dosen Fakultas Syariah dan Hukum UINSA. Di pesantren ini, para peserta menyaksikan bagaimana nilai-nilai kepesantrenan hidup berdampingan dengan aktivitas akademik. Pesantren ini menjadi contoh konkret integrasi antara tradisi lokal dan kontribusi ilmiah dalam skala yang lebih luas.

Destinasi utama kegiatan ini adalah kunjungan ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, sebuah institusi pendidikan Islam bersejarah yang telah melahirkan banyak tokoh besar. Rombongan disambut dengan hangat oleh KH. Wafiyul Ahdi, Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, dalam sebuah pertemuan yang menegaskan pentingnya hubungan spiritual dan keilmuan antarbangsa.
“Kehadiran delegasi UNISSA menunjukkan bahwa nilai-nilai keilmuan pesantren tidak hanya hidup dan relevan di Indonesia, tetapi juga dihargai secara luas di tingkat regional. Semoga pertemuan ini menjadi awal dari penguatan kerja sama ilmiah yang berkelanjutan,” ujar KH. Wafiyul Ahdi dalam sambutannya.
Dalam momen yang penuh makna, pihak UNISSA menyerahkan sebuah mushaf Al-Qur’an istimewa, yang halaman surat Al-Fatihah-nya ditulis langsung oleh Sultan Brunei Darussalam. Mushaf tersebut menjadi simbol penghormatan tinggi dari Kerajaan Brunei terhadap tradisi keilmuan pesantren di Indonesia. Penyerahan ini diterima dengan penuh takzim oleh pihak pesantren sebagai bentuk pengakuan atas peran pesantren dalam menjaga otoritas keilmuan Islam di kawasan.
Para peserta, baik dari UNISSA maupun FSH UINSA, mengungkapkan kesan mendalam atas pengalaman hari itu. Mereka menyadari bahwa Islam tidak hanya dipelajari di ruang kuliah, tetapi juga melalui interaksi langsung dengan situs sejarah, tokoh teladan, dan institusi yang menjaga nilai-nilai luhur secara turun-temurun. Kegiatan ini memperkaya pemahaman mereka tentang Islam sebagai jalan hidup yang holistik—menggabungkan ilmu, spiritualitas, dan pengabdian.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Inbound Mobility membuktikan bahwa kerja sama antarperguruan tinggi Islam dapat menjangkau lebih dari sekadar ruang akademik. Ia meresap hingga ke jantung tradisi yang selama ini menjadi fondasi kekuatan umat: pesantren. FSH UIN Sunan Ampel Surabaya dan UNISSA Brunei membangun jembatan tidak hanya dalam wacana, tetapi juga dalam nilai dan warisan.
Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany
Desain Foto: Annisa Rahma Fadila