Berita

Magister Pendidikan Agama Islam — Program Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kembali menggelar ujian tesis sebagai bagian dari rangkaian proses akademik akhir. Pada Kamis, 26 Juni 2025, mahasiswi atas nama Qodliyah Amanatil Husna telah sukses melaksanakan ujian tesis yang diselenggarakan di ruang sidang Pascasarjana UINSA dengan lancar dan sesuai harapan.

Tesis yang diangkat Qodliyah berjudul “Budaya Sekolah dalam Pembentukan Religiusitas Siswa (Studi Multi Situs di SDIT Al Mawaddah dan SDMT Siman Ponorogo).” Penelitian ini mengkaji bagaimana budaya sekolah meliputi nilai, kebiasaan, dan atmosfer pendidikan berperan strategis dalam menanamkan dan membentuk sikap serta perilaku religius siswa sejak dini. Dengan menggunakan pendekatan multi situs, peneliti mampu menggambarkan dinamika praktik pendidikan karakter berbasis religiusitas di dua lembaga pendidikan Islam dasar yang cukup representatif di wilayah Ponorogo.

Sidang ujian ini melibatkan jajaran penguji yang terdiri dari para guru besar dan dosen senior, yaitu:

  • Prof. Dr. H. Suyudi, M.Ag
  • Dr. Imam Syafi’i, S.Ag., M.Pd., M.Pd.I
  • Prof. Dr. H. M. Yunus Abu Bakar, M.Ag
  • Dr. H. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag

Keempat penguji memberikan apresiasi atas kedalaman analisis dan kepekaan peneliti dalam membaca praktik pembentukan religiusitas melalui budaya sekolah. Proses diskusi selama ujian berlangsung secara intensif dan bernas, menunjukkan penguasaan materi yang baik dari peneliti serta kematangan metodologis dalam mengelola data kualitatif.

Sebagai bentuk komitmen akademiknya, Qodliyah menyampaikan kesiapan untuk segera menyempurnakan hasil penelitiannya berdasarkan catatan dan saran dari para penguji, guna memperkaya tesisnya baik dari sisi teoretis maupun kontribusi praktisnya dalam dunia pendidikan Islam.

Dengan suksesnya ujian ini, Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya kembali membuktikan peran strategisnya dalam mencetak ilmuwan dan pendidik Islam yang mampu memberikan solusi atas tantangan pendidikan karakter di era modern, dengan tetap berakar pada nilai-nilai keislaman yang kontekstual.