Column

Akhir bulan juli 2024, 9 Fakultas UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan
hajatan rutin yudisium wisuda 108, mahasiswa dan mahasiswi nampak senyum ceria
bahagia terlihat pada raut wajah mereka, setelah sekian lama menimba berbagai disiplin ilmu
di lingkungan Fakultas UINSA Surabaya. Ada yang lulus tepat waktu (ktw) semester 8, ada
juga yang lulus di waktu yang tepat (pbs) hingga semester 14. Sebagian orang memberikan
perumpamaan bahwa yudisium itu laksana akad pernikahan, sementara wisuda adalah acara
resepsinya, Seraya sebuah pantun “berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian, ber revisi
revisi dahulu Wisuda kemudian.”

Alumni Mahasiswa Wisuda 108 Keren

Yudisium dan wisuda bukanlah akhir dari sebuah cerita pengembaraan ilmu bagi
seorang mahasiswa, justru ini adalah membuka lembaran kegiatan dan aktivitas yang baru,
untuk menguji mahasiswa seberapa besar capaian pembelajaran ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata, dan mampu memberikan
kontribusi serta solusi dari berbagai macam aspek permasalahan, khususnya di bidang
keilmuan yang ditekuninya, yang berdampak positif, baik terhadap diri sendiri maupun kepada
orang lain.


Tidak ada kata Istirahat dalam menuntut ilmu, yang ada hanyalah pergantian dari satu
kegiatan/aktivitas yang terselesaikan dengan baik, menuju ke kegiatan/aktivitas yang lain.
Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Insirah ayat 7 : “Maka apabila engkau telah selesai
(dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Diperkuat dengan hadis
Rasulullah, tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad. Alumni bukan berarti selesai dan
lepas tali ikatan hubungan antara sang mahasiswa dengan UINSA sebagai perguruan tingginya,
hubungan akademik yang terus akan saling mengikat, salah satunya karena tuntutan standar
penilaian BAN PT/LAM untuk bisa mencapai akreditasi yang unggul, misalnya, mahasiswa
alumni harus bisa mendapatkan pekerjaan maksimal 6 bulan dari kelulusan.


Sebagai alumni mahasiswa UINSA, diharapkan mampu menggunakan manajemen
waktu yang terbaik, segera mengambil langkah prioritas khususnya untuk kegiatan-kegiatan
yang sesuai dengan peran profile kelulusan prodi yang tersebar di 47 Program Sarjana (S1),
10 Program Magister (S2), 4 Program Doktor (S3), 1 Profesi. Ambil contoh saja, 7 Prodi di
lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum, salah satu profile kelulusannya yang ada di semua
prodi FSH yaitu praktisi hukum, jika dideskripsikan yaitu hakim, advokat, panitera, arbiter,
mediator dan leader community, yang memiliki penguasaan konsep, teori, dan metodologi
secara profesional, untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum Islam dan ilmu hukum yang
berdasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip integritas, kejujuran, transparansi,
tanggungjawab, berkepribadian luhur, berakhlaqul karimah, dan berjiwa Pancasila.


Istilah yang digunakan adalah “peran” bagaimana kemampuan mahasiswa berperan
pada profesi sesuai dengan profile kelulusannya, hanya saja perlu difahami bahwa profesi
profesi di atas sangatlah terbatas, sementara peminatnya sangat besar, apalagi wisudawan FSH
tahun ajaran 2023-2024 saja berjumlah 316 mahasiswa, ini baru alumni FSH UIN SA Surabaya,
belum ditambah dengan para alumni FSH di PTKIN seluruh Indonesia, jadi tidak mungkin
semua akan diterima sesuai dengan profesi yang diinginkan. Sejatinya para mahasiswa alumni
UINSA harus kompetitif, siap untuk bersaing ketat, dan menyiapkan alternatif skill lain yang
harus dimiliki sebagai pendamping ijazah bukti kompetensi mahasiswa, untuk tetap bisa aktif
berperan sesuai dengan ilmu yang sudah pernah dipelajarinya. Jangan justru menambah jumlah
pengangguran usia produktif, sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat
ada ratusan ribu anak muda (15-29 tahun) yang putus asa memperoleh pekerjaan (hopeless of
job), yang kondisi ini konsekwensinya menyebabkan anak muda bisa frustasi, putus asa bahkan
depresi. Diantara penyebabnya adalah, ketidaksesuaian Pendidikan dengan pekerjaan dan
kebutuhan industry, kurangnya lapangan kerja,khususnya sektor formal, pergeseran nilai
budaya kerja yang fleksible dan work life balance, serta Tingkat Pendidikan rendah.


Mahasiswa UINSA harus senantiasa tangguh, optimis, tidak boleh pesimis, apalagi
sampai putus asa, terus bergerak, kreatif, inovatif, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan,
karena Allah dalam salah satu firmannya surah al-Mulk ayat 15 menegaskan : Dialah yang
menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya
dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan. Artinya ketika mahasiswa tidak mendapatkan pekerjaan di Surabaya, pergilah ke
tempat-tempat lain baik dalam negeri Indonesia maupun luar negeri, karena bumi Allah
sangatlah luas, yang sudah Allah ciptakan dengan penuh kemudahan, untuk kebutuhan
makhluk-makhlu-Nya. Sekiranya masih tetap belum bisa diterima di dunia kerja, maka
mahasiswa harus memiliki kemampuan kerja dan bisa mengambil inisiatif untuk menciptakan
lapangan pekerjaan baru.


Last but not least, sebagai alumni UINSA tidak cukup hanya memiliki kompetensi modal
IPK maksimal, tapi juga harus berintegritas yaitu adanya kesesuaian antara hati (niat),
perkataan dan perbuatan, atau bisa disebut kejujuran. Kompetensi dan itegritas adalah dua hal
yang tidak boleh dipisahkan, karena masing-masing ada konsekwensinya. Sebagaimana kata
bijak seorang penulis Inggris Samuel Jhonson Integrity without knowledge is weak and useless,
and knowledge without integrity is dangerous and dreadful
. ( Integritas tanpa pengetahuan
pasti lemah dan tak berguna, pengetahuan tanpa integritas pasti berbahaya dan mengerikan).
Apalah artinya seorang dengan kompetensi yang tinggi tapi tanpa integritas, niscaya seperti
seorang direktur keuangan salah satu maskapai penerbangan terkenal, telah melaporkan
keuntungan yang berhasil dicapai perusahaan maskapai sebesar Rp78 Milyar, ternyata setelah
di audit BPK justru kerugiannya mencapai Rp2,5 Triliyun. Sungguh mengerikan. Tetapi
Integritas saja tanpa kompetensi juga akan bermasalah dan melemahkan.
Alumni UINSA yang keren dan Tangguh, mari memaknai pendidikan sebagai sesuatu
yang mampu memperkuat diri, bisa membentengi diri, terhadap sesuatu yang bertentangan
dengan apa yang diperoleh di bangku perkuliahan, sebagai orang terdidik, agar senantiasa
tercerahkan dan memberikan nilai integritas diri yang kuat dan berakhlaq mulia. Semoga
ilmunya bermanfaat fid diini wad dunya wal akhirah. Tetap sehat, tetap semangat, tetap
bahagia, UINSA jaya. Bangga Alumni FSH UINSA.