Berita

UINSA Newsroom, Sabtu (26/11/2022); Sholawat Jibril mengiringi kesyahduan pembukaan Sidang Senat terbuka dalam rangka Wisuda ke 101 UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Sabtu, 26 November 2022. Ketua Senat UINSA, Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.Ag., membuka sidang senat bagi wisudawan Sarjana, Magister, dan Doktor Gelombang Pertama di Gedung Sport Centre and Multipurpose UINSA Surabaya sejumlah 668 Wisudawan.

“Kita lantunkan bersama-sama Shalawat Nabi dengan harapan semua dari kita khususnya yang diwisuda, yang berbahagia dan terhormat ini bisa berprestasi dan berakhlak seperti Nabi Muhammad SAW., Bismillahirrahmanirrahim….” ujar Prof. Ali membuka Sidang Senat Terbuka.

Wisudawan yang dikukuhkan pada gelombang pertama terdiri dari Program Doktor 11 Wisudawan, Magister 76 Wisudawan, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) 192 Wisudawan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 87 Wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 188 Wisudawan, dan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) 144 Wisudawan. Menyusul akan dikukuhkan sebanyak 659 Wisudawan pada Ahad, 27 November 2022.

Hadir dan memberikan sambutan mewakili wisudawan, Hanun Qothrunnada Mudiantoro, Wisudawan Prodi Psikologi FPK UINSA Surabaya. Dalam sambutannya Hanun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak serta ucapan selamat kepada rekan sejawatnya atas dikukuhkannya gelar kesarjanaan di bidangnya. “Hari ini adalah semacam hari pembuktian. Kita bisa membuktikan bahwa kita bisa berhasil, kita bisa survive menghadapi segala macam rintangan selama masa perkuliahan,” ujar Hanun.

Hanun menyadari, bahwa dibalik euphoria wisuda tidak sedikit dari wisudawan yang mungkin mengalami ketakutan pasca lulus dari bangku kuliah. Mengutip dari buku berjudul ‘Insecurity is My Middle Name,’ Hanun menjelaskan bahwa ketakutan akan masa depan itu adalah hal yang normal dan banyak dialami orang lain. “Tapi jangan sampai ketakutan itu membuat kita malah kesulitan untuk mencapai proses dan tujuan kita,” ucap Hanun.

“Jangan pernah berhenti mencoba, jangan pernah berhenti berharap. Karena kita gak pernah tahu, doa kita yang mana yang akan dikabulkan. Dan entah di usaha kita yang ke berapa yang bisa mengantarkan kita pada tujuan,” imbuh Hanun.

Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam sambutannya secara resmi menyerahkan para wisudawan kepada wali wisudawan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada segenap wali wisudawan yang telah memberikan kepercayaan kepada UINSA Surabaya untuk mendidik putra-putrinya. “Para Wali Wisudawan tidak salah mengirim putra-putrinya untuk kuliah di UIN Sunan Ampel Surabaya,” ujar Prof. Muzakki.

Rektor juga memberikan wejangan kepada para wisudawan agar senantiasa menjaga akhlak dan moral akademik di era perubahan yang luar biasa saat ini. “Jangan jatuh gara-gara sekarang adik-adik berada di zaman yang namanya Flex Culture (Budaya Flexing, red),” tegas Prof. Muzakki.

Flex culture adalah budaya pamer atau ajang memperlihatkan barang dan kekayaan melalui berbagai cara, terutama media sosial, untuk menunjukkan pada orang lain bahwa orang tersebut mampu membeli dan mendapatkannya. “Budaya flexing itu orientasinya angka, bukan value. Jaga almamater, selalu kabari kami jika ada masalah. Jangan lupa habis ini ikuti tracer studies, kalau ada masukan kabarka,  kalau ada kekurangan kabari kami,” ujar Prof. Muzakki mengingatkan.

“Masa depan milik kalian, jangan pernah patah arang menatap masa depan,” tukas Prof. Muzakki memberi semangat. (All/Humas)