Selasa, 16 Oktober, bertempat di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Konsentrasi Kebijakan Publik Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melakukan kunjungan lapangan dalam rangkaian kuliah Project dan Simulasi Kebijakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa terkait fungsi, tugas, dan peran DPRD dalam pembuatan Peraturan Daerah (Perda), penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta pengawasan kebijakan daerah.
Acara ini diisi oleh pemateri utama, Bapak Abdullah Muhdi, S.Hi, M.H., yang merupakan anggota DPRD Jawa Timur. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan tugas-tugas pokok DPRD, termasuk proses legislasi Perda, penyusunan anggaran, dan pengawasan pelaksanaan Perda di lapangan. Lebih dari itu, Bapak Muhdi juga memberikan simulasi terkait kebijakan publik serta berbagi tentang pentingnya serap aspirasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan daerah.
Menurut beliau, “Pembuatan Perda merupakan langkah penting untuk mengisi kekosongan hukum di daerah yang tidak diatur secara spesifik oleh undang-undang nasional. Perda menjadi instrumen kebijakan yang bisa memberikan solusi sesuai kebutuhan lokal.”
Tugas DPRD dalam Pembuatan Perda dan APBD
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa mendapat penjelasan mengenai tahapan proses pembuatan Perda, yang melibatkan kerja sama antara DPRD dengan kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. DPRD berperan sebagai legislatif yang merumuskan peraturan-peraturan lokal dengan tujuan menyesuaikan kebijakan nasional ke dalam konteks daerah. Di Jawa Timur sendiri, banyak Perda yang dirancang guna mendukung pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Selain itu, DPRD juga berperan aktif dalam penyusunan APBD, yang merupakan instrumen utama dalam pengelolaan keuangan daerah. Abdullah Muhdi menekankan bahwa APBD yang baik harus merepresentasikan prioritas pembangunan daerah dan disesuaikan dengan aspirasi masyarakat. DPRD bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menilai potensi pendapatan dan alokasi pengeluaran, dengan harapan anggaran tersebut bisa tepat sasaran dan mendukung pembangunan yang inklusif serta berkeadilan.
Pengawasan dan Serap Aspirasi Masyarakat
Dalam sesi simulasi kebijakan, Bapak Muhdi juga menyoroti pentingnya pengawasan yang dilakukan oleh DPRD terhadap pelaksanaan Perda dan kebijakan daerah. Pengawasan ini dilakukan melalui reses, di mana anggota DPRD turun ke daerah-daerah untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. “Kami berusaha memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan dari Perda benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat dan bisa diimplementasikan dengan baik,” ungkap beliau.
Pada masa reses, anggota DPRD bertugas untuk menampung masukan, keluhan, serta usulan dari masyarakat di wilayah pemilihannya. Aspirasi-aspirasi ini kemudian dibawa ke rapat internal DPRD untuk dievaluasi, yang kemudian diusulkan dalam pembahasan anggaran.
Sinergi Pendidikan dan Praktik Kebijakan Publik
Kunjungan ini merupakan salah satu contoh bagaimana pendidikan dan praktik lapangan bisa bersinergi. Achmad Room Fitrianto, Ph.D., dosen pengampu mata kuliah Project dan Simulasi Kebijakan yang mendampingi mahasiswa dalam kunjungan ini, menyatakan bahwa “Belajar di lapangan seperti ini memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang bagaimana kebijakan publik dirancang dan diimplementasikan. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga melihat langsung proses legislasi dan pengawasan kebijakan.”
Kunjungan ini juga didampingi oleh Siti Alfia Ayu Rohmayanti, SE, MM, yang merupakan asisten dosen dan alumni Prodi Ekonomi Syariah, yang berperan dalam mendampingi mahasiswa selama diskusi dan simulasi kebijakan berlangsung.
Harapan Masa Depan
Dengan adanya kunjungan seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami peran DPRD dalam pembangunan daerah, terutama dalam aspek penyusunan Perda dan APBD yang berkaitan erat dengan pembangunan berkelanjutan. DPRD Jawa Timur sendiri terus berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan kebijakan dan pengawasan pembangunan di daerah.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana para mahasiswa berkesempatan untuk bertanya langsung mengenai berbagai tantangan dan peluang dalam penyusunan kebijakan publik di Jawa Timur. Semangat untuk terus belajar dan berkontribusi dalam kebijakan publik yang lebih baik sangat dirasakan selama kegiatan berlangsung.
Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa terkait kebijakan publik, tetapi juga memberikan inspirasi tentang pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Timur.