Berita


LP2M Report, Mataram, Sabtu, 19 Oktober 2024.

UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kembali menorehkan prestasi gemilang. Kali ini, UINSA Surabaya berhasil meraih penghargaan sebagai Perguruan Responsif Gender Tingkat Utama dalam ajang Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) Award Tahun 2024. Awarding ini diselenggarakan pada 15-18 Oktober 2024, di Grand Legi Hotel Mataram, Nusantara Tenggara Barat. PTRG Award merupakan kompetisi yang digelar setiap dua tahun sekali. Kompetisi ini diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di Indonesia. UINSA Surabaya merupakan kampus yang benar-benar mempertimbangkan dan mengarusutamakan gender dalam Kelembagaan, Tri Dharma Perguruan Tinggi, Tata Kelola dan Pencegahan, serta Penanganan Kekerasan Seksual.

Dalam hal kelembagaan, UINSA Surabaya memberikan perhatian khusus terhadap gender. Bentuk perhatian ini terlihat dari jumlah pejabat struktural perempuan, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Direktur, Wakil Direktur, Lembaga, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Jurusan, Program Studi, di UINSA Surabaya mencapai angka 37%.
UINSA Surabaya juga telah melakukan pengarusutamaan gender sesuai dengan Peraturan Rektor UINSA Surabaya Nomor UN 07/1/PP.009 PP. 00.9/SK/809/P/Tahun 2016 tentang Kesetaraan dan Pengarusutamaan Gender Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Aturan ini membahas tentang keterwakilan laki-laki dan perempuan di berbagai struktur, pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam kesetaraan gender, dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, lingkungan ramah gender, dan implementasi kebijakan.

UINSA Surabaya pernah mendapatkan penghargaan sebagai Perguruan Tinggi yang Mengimplementasikan Pengarusutamaan Gender oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada tahun 2020. Selanjutnya, pada tahun 2022, UINSA Surabaya meraih penghargaan Perguruan Tinggi Responsif Gender tingkat Madya.
Dalam Tridharma Perguruan Tinggi, pendidikan dan pengajaran responsif gender, UINSA Surabaya telah mengadakan Workshop Penyusunan Buku Mata Kuliah Gender Tahun 2024, Pemetaan Mata Kuliah Responsif Gender, serta Penyusunan RPS Responsif Gender. Terdapat beberapa mata kuliah gender dan inklusi di UINSA Surabaya. Pembelajaran responsif gender ini juga diselenggarakan secara online, seperti podcast yang dirilis oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UINSA Surabaya, yakni Podcast Gender Online Course (G on C) dan Podcast Woman Ways: Lingkar Gagasan Perempuan.

Dalam penelitian responsif gender 2023 dan 2024, UINSA Surabaya mengalokasikan dana penelitian gender dan sosial inklusi mencapai Rp. 1. 861. 000.000. Jumlah peneliti perempuan dengan dana BOPTN mencapai angka 40% dari jumlah peneliti secara keseluruhan.

Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat responsif gender dan sosial inklusi, UINSA Surabaya telah menyelenggarakan: Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, yaitu KKN Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), KKN Kampung Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KARPA), KKN Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KAS RPPA), KKN Stunting, KKN Siaga Bencana, serta KKN Pemberdayaan UMKM (Perempuan).
Selain KKN Tematik, UINSA Surabaya menjalin kerjasama pula dengan BKKBN Jawa Timur untuk melakukan Program Pendampingan Masyarakat Cegah dan Turunkan Stunting (Prodamas Cerunting) pada beberapa wilayah dengan kasus stunting tinggi, yakni Kota Pasuruan, Kota Batu, dan Kabupaten Magetan.
Pada tahun 2024, UINSA Surabaya mengalokasikan bantuan pengabdian kepada masyarakat dari BOPTN mencapai R secara keseluruhan. Dana pengabdian masyarakat desa sebesar Rp. 1.100. 0000.000.
Dalam tata kelola responsif gender sosial dan inklusi, UINSA Surabaya menerapkan gender dan sosial inklusi. Selain itu, UINSA Surabaya juga membentuk Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Satgas PPKS ini terdiri dari 197 anggota, yang meliputi Satgas PPKS tingkat fakultas, Satgas PPKS tingkat universitas, serta Satgas PPKS tingkat pascasarjana.
Tak hanya itu, fasilitas-fasilitas yang tersedia di UINSA Surabaya ramah difabel, seperti tangga untuk kursi roda, dinding transparan yang terbuat dari kaca-kaca pintu yang sangat lebar, sehingga memudahkan para difabel, ruang laktasi, dan lain sebagainya.
UIN Sunan Ampel Surabaya juga telah melakukan Gender Analisis Pathway (GAP) tentang pejabat struktural tingkat Dekan Fakultas atau Direktur Pascasarjana UINSA Surabaya. Hasilnya dari 10 pejabat, terdapat 9 pejabat tingkat Dekan atau Direktur Pascasarjana 9 orang laki-laki dan 1 perempuan. Artinya, perempuan yang menjabat sebagai Dekan atau Direktur hanya sekitar 10%. Dengan demikian, perlu ditingkatkan jumlah presentase pimpinan fakultas ke pascasarjana dari kalangan perempuan.
Dalam PTRG Award Tahun 2024, aspek yang dinilai ialah pelaksanaan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi. Dalam hal ini, UINSA Surabaya telah mempunyai pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yang tertuang dalam SK Rektor UINSA Surabaya Nomor 363 Tahun 2023 tentang Pedoman PPKS di UINSA Surabaya. Adanya 197 anggota Satgas PPKS UINSA Surabaya menambah kekuatan dalam pencegahan upaya pencegahan dan penanganan sesuai dengan SOP PPKS di UINSA Surabaya yang tertuang dalam SK Rektor UINSA Surabaya.
Satgas PPKS UINSA Surabaya telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual upaya pencegahan, antara lain Pekan Sosialisasi (Pansos) PPKS, Capacity Building pada Tim Satgas PPKS, Penyusunan Anual Report PPKS, Podcast tentang PPKS, serta beberapa video Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang kekerasan seksual.
Dengan diraihnya penghargaan ini, semoga dapat menjadi pemantik semangat seluruh warga UINSA Surabaya untuk mewujudkan kampus sebagai rumah kedua yang responsif gender.

(LH, Laili)