Berita

UINSA SIAP BANTU SISTEM PERHAJIAN INDONESIA DENGAN TIGA KOMITMEN INI

FDK UINSA Newsroom, Senin (20/2/2023); Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (FDK UINSA) menyelenggarakan acara Pelatihan Digitalisasi dan Literisasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah.  Acara berlangsung di Hotel GreenSA Inn Juanda, Sidoarjo, pada Senin (20/2). Acara ini diikuti sebanyak 80 peserta dari puluhan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) se-Jawa Timur.

Hadir secara virtual, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama RI, Prof. Hilman Latief, MA., Ph.D., yang memberikan materi tentang “Kebijakan Transformasi Digitalisasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah.”

“Tahun ini Indonesia sebagai salah satu negara dengan delegasi haji paling besar di dunia.  Akan mendapatkan kuota penuh dari sebelumnya yakni 47% atau 100.051 orang menjadi 221.000 orang. Artinya persiapan yang dilakukan harus serius dan sistematik. Karena 3 tahun lebih tidak memberangkatan jamaah dengan jumlah tersebut,” tegas Hilman Latief.

Hilman Latief menjelaskan, bahwa tahun 2023 ini menjadi tahun penyelenggaraan haji dengan jamaah usia lansia terbanyak. Para lansia ini merupakan akumulasi dari para jamaah yang tertunda keberangkatannya akibat Pandemi Covid-19.

“Jumlah usia lansia yg berangkat adalah sekitar 30 persen atau sejumlah 65.000. Oleh karena itu, Kementerian Agama mencanangkan ibadah haji ramah lansia untuk tahun ini,” jelas Hilman Latief.

Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, Grad.Dip.SEA., M.Ag., M.Phil., Ph.D., pada kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa UINSA tidak saja siap untuk menjalankan amanah dari Dirjen PHU. Tapi lebih dari sekadar siap karena sudah menyiapkan pusat kajian khusus yang menganalisis ekonomi haji, umrah, dan wisata religi.

“Kedua, kami akan siapkan juga program studi sarjana manajemen haji dan umrah yang khusus memperkuat SDM di bidang haji dan umrah. Ketiga, kami juga sedang menyiapkan tim khusus untuk mempersiapkan penguatan kebutuhan Kemenag dalam melakukan digitalisasi layanan haji,” ujarnya.

Tiga hal tersebut disampaikan Rektor UINSA kepada Dirjen PHU yang hadir secara virtual melalui Zoom Meeting. Rektor UINSA menegaskan, bahwa UINSA tidak hanya sekadar siap, tapi juga sudah melakukan banyak persiapan untuk menyambut amanah Kementerian Agama melalui Dirjen PHU.

“UINSA punya komitmen besar tidak sekadar untuk membantu pemerintah mencarikan solusi, tapi sekaligus menyediakan sekian analisis yang dibutuhkan dalam sistem perhajian. Supaya yang disebut ekosistem perhajian Indonesia bisa tercatat dan terekam dengan baik dengan sebuah mekanisme yang mapan untuk bisa digunakan dalam kemaslahatan bangsa dan umat Islam Indonesia,” pungkas Prof. Muzakki. (Jihad)