UINSA GELAR EAST JAVA EXPLORATION UNTUK MAHASISWA ASING AUSTRALIA
UINSA Newsroom, Rabu (12/07/2023); Sabtu, 8 Juli 2023, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menyelenggarakan salah satu program prioritas International Office yaitu kegiatan East Java Exploration (EJX) 2023 dengan tema “Pesantren Based Islamic Education.”
Acara ini merupakan bagian dari Western Australia-East Java Universities Consortium (WAEJUC), yang melibatkan 10 perguruan tinggi negeri (PTN) di Jawa Timur (Unair, ITS, Unesa, UPN, UINSA, Trunojoyo, Unej, UB, UM dan UIN Maliki) dan 5 perguruan tinggi di Western Australia (Murdoch University, Notre Dome University, Curtin University, Edith Cowan University, and Western Australia University).
Para peserta merupakan perwakilan mitra perguruan tinggi yang tergabung dalam WAEJUC, 9 mahasiswa/i dari Australia dan 10 mahasiswa/i dari PTN Jawa Timur. Program EJX ini bertujuan untuk mempromosikan Jawa Timur di dunia global sekaligus meningkatkan jumlah mahasiswa asing khususnya dari Australia.
Acara yang diselenggarakan onsite di Tower Teungku Ismail Yakub lantai 9 dibuka dengan tarian Sorote Lintang oleh mahasiswi UINSA yang tergabung dalam UKM Seni Budaya. Acara dilanjutkan dengan sambutan Dr. Nabiela Naily selaku Direktur International Office sekaligus membuka acara secara resmi.
Mewakili Rektor UINSA, Nabiela menyampaikan ucapan kebahagiaan dan kebanggaan menerima peserta EJX. Lebih lanjut Nabiela juga menyampaikan, bahwa sebagai perguruan tinggi Islam tertua yang ketiga di Indonesia, ada banyak yang sudah dicapai UINSA. “Salah satunya sebagai Koordinator Perguruan Tinggi Islam di Jawa Timur, Bali, and Nusa Tenggara Barat (NTB). Sehingga UINSA memiliki posisi yang strategis untuk berkolaborasi dengan Pesantren,” ujar Nabiela.
Acara utama yaitu pemaparan tentang “The Dynamic Life of Pesantren: Indigenous Islamic Education of Indonesia” disampaikan Dr. Kemal Riza. Pada sesi ini peserta belajar tentang keunikan Pesantren dari berbagai aspek. Diantaranya arsitektur, sistem pendidikan, dan metode belajar.
Sebelumnya peserta EJX juga diajak mengenali ulama muslim yang berpengaruh pada perkembangan Pesantren di Indonesia. Melalui permainan ‘Who am I?’ peserta dikenalkan beberapa cendekiawan muslim. Diantaranya, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Abdurahman Wahid, KH. Ahmad Dahlan, KH. Cholil Bisri, KH. Hasyim Muzadi, dan KH. Mustofa Bisri.
Tidak lengkap belajar tentang pendidikan pesantren, jika tidak mengunjungi secara langsung pesantren. Para peserta kemudian menuju Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas Jombang. Di sana peserta EJX bisa melihat secara langsung aktifitas dan tradisi di pesantren.
Para peserta terutama mahasiswa Australia sangat antusias melihat bagaimana santri belajar kitab kuning dan mendengar doa-doa yang dilantunkan menyambut kedatangan dan melepas para ustadz dan Kyai.
Hal yang paling ditunggu adalah belajar bermain Rebana dan melihat langsung bagaimana santri melantunkan shalawat dengan memainkan rebana. Serentak kamera mereka mengabadikan kepaiawan santri memainkan rebana dan tanpa sadar mereka menikmati irama yang diperdengarkan. Tradisi lainnya yang mereka pelajari adalah “sarung”, traditional kostum di Pesantren.
Disela-sela acara – kami berkesempatan untuk mewawancarai dua mahasiswa Australia, Jack Gibellini dari Notre Dome University dan Tameika Baiamonte dari Murdoch University. Dua mahasiswa ini sangat senang berkesempatan belajar tentang ‘Pesantren Education.’
“Sebelumnya mereka belajar tentang cultural dances dan tradisi, smart city dan community trourism, dan di UINSA mereka belajar budaya yang terfokus pada ‘Religion dan Islamic values.’ “The activity here is very engaging, I was almost a little bit scared I wouldn’t be able to keep up but the activities are really great and I’m really enjoying it so far,” ujar Jack.
“It was really interesting because I didn’t know this and the students in Indonesia are very helpful, they were teaching us while we’re going along,” ujar Tameika menambahkan.
Nabiela berharap, dengan adanya East Java Exploration ini, mahasiswa asing dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan budaya Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat kerjasama antara UINSA dengan beberapa Universitas di Australia dan Perguruan Tinggi di Jawa Timur yang tergabung dalam WAEJUC serta meningkatkan pemahaman lintas budaya antar-mahasiswa. (FA & V).